Washington, KabarBerita.id — Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Senin (9/8) menyambut baik tinjauan baru Departemen Kehakiman terkait sejumlah dokumen tentang serangan teroris 11 September 2001 yang dikategorikan sebagai informasi yang dilindungi oleh pemerintahan sebelumnya.
“Seperti yang saya janjikan saat kampanye, pemerintahan saya berkomitmen memastikan tingkat transparansi maksimum di bawah hukum dan mematuhi panduan ketat yang dikeluarkan selama Pemerintahan Obama-Biden tentang dokumen rahasia,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.
“Saya menyambut baik pengajuan Departemen Kehakiman untuk tinjauan baru terhadap dokumen rahasia,” kata dia lagi.
Pengumuman itu muncul ketika Biden menghadapi tekanan dari hampir 1.800 keluarga korban untuk tidak menghadiri acara peringatan 20 tahun serangan itu bulan depan jika dokumen, yang mungkin memberatkan Arab Saudi, tidak dirilis.
Selama kampanyenya tahun lalu, dia berjanji mengarahkan jaksa agung untuk memeriksa kembali semua kasus terkait.
“Keluarga korban 9/11 berhak mencari kebenaran dan pertanggungjawaban penuh,” tulis Biden dalam surat yang dirilis 7 Oktober 2020.
Pekan lalu, keluarga korban mengeluh “telah dijadikan alat tawar-menawar politik selama dua dekade”.
“Kesabaran kami telah habis,” tambah mereka.
Biden mengatakan pemerintahannya akan terus “berkomunikasi” dengan keluarga korban, dan dia menyambut kritik dan saran dari mereka.