Duriah (55) kini hanya bisa merenung setelah putrinya, Koniti, dan cucunya tewas dibunuh suaminya sendiri, Tarmuji (35). Tarmuji tega membunuh istri dan memutilasi bayi yang baru berusia 14 bulan.
“Saya nggak nyangka dia (pelaku) tega melakukan perbuatan keji seperti itu. Benar-benar tidak manusiawi sekali dan tak punya otak,” ucap Duriah saat ditemui di lokasi.
Ia hanya bisa pasrah melihat anak dan cucunya tewas dalam kondisi mengenaskan. Sebelum pembunuhan terjadi, ia sempat bertemu dan mendengar cerita keluh kesah dari anaknya.
“Dia kesal dengan ulah suaminya yang tak memberi nafkah yang cukup. Kemarin katanya baru dapat uang Rp 6,5 juta, tapi anak saya cuma dikasih Rp 800 ribu. Dari situlah awal mula percekcokan dimulai,” katanya.
Tarmuji diketahui merupakan duda beranak dua sebelum menikah dengan korban yang juga janda beranak satu.
“Sebenarnya mereka berdua ini dulu mau pisahan, ya itu tadi karena sering bertengkar terkait persoalan ekonomi,” ucap Duriah.
Tarmuji sehari-hari bekerja sebagai buruh tani siram tanaman bawang merah di desanya. Sedangkan, Koniti hanya mengurus rumah tangga di rumah. Dalam pernikahan kedua, mereka dikaruniai satu anak laki-laki yang dinamai D.
“Sebenarnya saya nggak setuju anak saya menikah dengan dia (pelaku). Tapi ya sudah nasib berkata lain,” jelasnya.