Jakarta, KabarBerita.id — negara China melalui juru bicara menteri Luar Negeri, Zhao Lijian, menutup papa pertahanan Atlantik utara NATO sebagai terjadinya perang Rusia dan Ukraina.
Dilansir reuters, NATO dinilai Cina memanas-manasi konflik antara kedua negara yang sudah berlangsung sejak 2014.
Sekutu Rusia tersebut menilai NATO awalnya menyiram bensin ke api dalam konflik kedua negara dengan memberikan kesempatan Ukraina gabuung bersama mereka. Akibatnya Cina menganggap Rusia merasa Terprovokasi sehingga melancarkan agresi ke Ukraina.
Cina kemudian mendesak Amerika Serikat untuk menyikapi kekhawatiran Beijing dengan amat serius. Negara komunis itu juga meminta Amerika jangan merecoki kepentingan dan merusak hak hak Cina dalam menangani masalah Ukraina dan Rusia.
Cina sendiri sebelumnya mengatakan bersedia menjadi mediator untuk men Damaikan dua negara tersebut.
Menteri Luar Negeri China menyatakan negara Cina terbuka dengan usulan membantu menengahi konflik negara Rusia dan Ukraina dan ia juga menekankan per temanan antara Beijing dan Moscow masih tetap kokoh.
Akan tetapi ia mengatakan persahabatan antara paging dan Moscow masih tetap kuat.
Wang Menegaskan hubungan bilateral antara Rusia dan Cina merupakan hubungan bilateral yang paling krusial di dunia dan berpengaruh dalam perdamaian, stabilitas dan perkembangan dunia.