China Dongkol Usai Presiden Baru Ceko Telepon Pemimpin Taiwan

Jakarta, KabarBerita.id — Presiden baru Republik Ceko Petr Pavel melakukan panggilan telepon kepada Presiden Taiwan Tsai Ing Wen pada hari ini, Selasa (31/1).

Tindakan tersebut membuat China dongkol, seperti dikutip dari AFP.

Panggilan telepon ini terjadi usai Pavel memenangkan pemilihan umum. Ia akan menggantikan Presiden Ceko pro-China.

Tsai mengucapkan selamat atas jabatan baru Pavel.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada dia dan saya meyakinkan dia bahwa Taiwan dan Republik Ceko berbagi nilai kebebasan, demokrasi, dan hak asasi manusia,” tulis Pavel di Twitter.

Pavel mengatakan ia sepakat memperkuat kerja sama antar kedua negara itu.

Ia berharap bisa bertemu dengan Tsai secara langsung di masa mendatang.

Kantor Kepresidenan Taiwan juga menyampaikan obrolan kedua pemimpin ini yang berlangsung selama 15 menit.

“Presiden Tsai mengakui terpilihnya Pavel membawa semangat yang sudah ada sejak pemerintahan Presiden Ceko Vaclav Havel, yang menghargai demokrasi, kebebasan, dan hak asasi manusia, di Ceko, sebagaimana di Taiwan,” demikian pernyataan resmi pemerintah Taiwan.

Havel merupakan presiden pertama Ceko yang menjabat dari 1993 hingga 2003.

Sementara itu, pemerintah China murka usai mengetahui pemimpin Taiwan dan Ceko saling bicara via telepon.

“Pavel menginjak garis merah China. Ini sangat mengganggu urusan dalam negeri China dan telah melukai perasaan rakyat China, ” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Chia, Mao Ning.

Beijing lalu mendesak Praha segera mengambil langkah untuk mengurangi dampak negatif terhadap insiden dan relasi China-Ceko.

China memang kerap murka jika ada pejabat atau negara lain yang menjalin hubungan dengan Taiwan. Mereka menganggap tindakan itu sebagai dukungan terhadap kemerdekaan pulau tersebut.

Taiwan gigih ingin memisahkan diri, tetapi China selalu mengklaim pulau itu bagian dari kedaulatannya.

Tinggalkan Balasan