Cegah Stunting di Jakarta Timur, BKKBN Gelar Sosialisasi di Kramat Jati

Jakarta, KabarBerita.id — Dalam rangka mendukung program nasional percepatan penurunan angka stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Sosialisasi Pencegahan Stunting di Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Kota Administrasi Jakarta Timur, kemarin. Acara ini dihadiri oleh Analis Kebijakan Ahli Madya BKKBN RI, Samsul, Kepala Suku Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Kota Administrasi Jakarta Timur, Hary Sutanto, serta Ketua Subkel Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi DPPAPP DKI Jakarta, Monika Yaniwati.

Dalam sambutannya, Samsul menjelaskan bahwa stunting masih menjadi salah satu tantangan besar di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta. “Stunting tidak hanya berdampak pada kondisi fisik anak, tetapi juga mempengaruhi kemampuan kognitif yang nantinya berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa depan. Oleh karena itu, BKKBN terus menggencarkan sosialisasi agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya pencegahan stunting sejak dini,” ungkap Samsul.

Ia juga menambahkan bahwa pencegahan stunting dapat dilakukan dengan memastikan asupan gizi yang cukup selama 1.000 hari pertama kehidupan, dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Dalam kesempatan tersebut, Samsul mengajak masyarakat setempat untuk aktif memanfaatkan layanan kesehatan seperti posyandu dan program-program gizi yang disediakan pemerintah.

Hary Sutanto, selaku Kepala Sudin PPAPP Jakarta Timur, menekankan peran penting pemerintah daerah dalam mendukung pencegahan stunting melalui edukasi dan pemberian layanan kesehatan yang memadai. “Kami terus bekerja sama dengan BKKBN serta berbagai pemangku kepentingan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi keluarga, terutama dalam aspek kesehatan ibu dan anak. Edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang dan pola asuh yang tepat adalah kunci dalam menekan angka stunting di Jakarta Timur,” ujar Hary.

Sementara itu, Monika Yaniwati, Ketua Subkel Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi DPPAPP DKI Jakarta, menyoroti pentingnya perencanaan keluarga yang baik dalam pencegahan stunting. “Keluarga berencana memiliki peran signifikan dalam mencegah stunting. Dengan perencanaan yang baik, pasangan usia subur dapat lebih mempersiapkan diri secara fisik dan mental sebelum memiliki anak, termasuk memastikan kondisi kesehatan ibu dan akses gizi yang mencukupi,” jelas Monika.

Sosialisasi ini juga menjadi ajang interaksi antara masyarakat dan para ahli kesehatan, di mana warga Kelurahan Tengah diberikan informasi mengenai pola makan bergizi, pentingnya pemeriksaan kesehatan ibu hamil, serta peran posyandu dalam pemantauan tumbuh kembang anak.

Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, diharapkan upaya pencegahan stunting di wilayah Jakarta Timur dapat berjalan efektif, serta dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain dalam menurunkan prevalensi stunting di Indonesia.

“Stunting bisa dicegah, dan bersama-sama kita bisa mewujudkan generasi yang sehat dan cerdas untuk masa depan bangsa,” tutup Samsul.

 

Tinggalkan Balasan