Cegah Stunting dari Hulu dengan Aplikasi Elsimil

Jakarta, KabarBerita.id — BKKBN menggelar Sosialisasi Cegah Stunting dari Hulu bersama mitra kerja di Provinsi DKI Jakarta tepatnya berada di Lapangan Terbuka Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat.

Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris, Analisis Ahli Muda BKKBN Dr Indah Nurwulan (kedua kanan) dan Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Kota Administrasi Jakarta Pusat Dra. Aswarni.

Indah dalam keterangannya menyebutkan BKKBN menganjurkan pencegahan stunting dimulai bahkan sebelum kedua calon pengantin akan melangsungkan pernikahan.

BKKBN mendorong para calon pengantin untuk memeriksakan kesehatan diri sebelum melangsungkan pernikahan.

“Sebagai upaya mencegah stunting sejak dari hulu, BKKBN meluncurkan aplikasi berbasis Android yang diberi nama Elektronik Siap Nikah Siap Hamil atau Elsimil dan saat ini telah diunduh hampir setengah juta calon pengantin,” papar dia.

Indah mengatakan calon pengantin harus memeriksakan diri terlebih dahulu untuk mengetahui risiko stunting selama kehamilan. Pemeriksaan kesehatan itu meliputi kadar Hemoglobin (HB), ukuran lingkar lengan, serta tinggi dan berat badan.

“Harus diperiksa. HB-nya berapa? Lingkar lengannya berapa? Tinggi dan berat badannya berapa? Kalau sudah diperiksa maka akan terlihat memenuhi syarat atau tidak untuk hamil. Atau kalau hamil, anaknya bakal stunting atau tidak,” kata Indah.

Jika hasil pemeriksaan HB menunjukkan angka di bawah 11 gr/dl dan lingkar lengan calon pengantin wanita kurang daru 23,5 centimeter maka bayi yang dikandung dan akan dilahirkan berisiko stunting.

Hasil pemeriksaan kesehatan calon pengantin itu lalu diinput ke dalam aplikasi Elsimil yang menjadi acuan bagi Tim Pendampingan Keluarga (TPK) yang sudah dibentuk di seluruh desa di Indonesia.

Charles menambahkan pihakny mendukung penggunaan Elsimil dan datanya bisa diolah dengan baik. Meski begitu, dia mengingatkan Elsimil bukan acuan calon pengantin itu untuk boleh menikah atau tidak.

“Elsimil ini untuk mengidentifikasi si calon pengantin ini anemia atau tidak, kekurangan gizi atau tidak, yang tentunya berpengaruh terhadap kondisi janin yang dikandungnya. Kalaupun kondisi si calon pengantin belum ideal maka Tim Pendampingan akan terus memberikan masukan sampai kondisinya siap untuk hamil dengan tidak berisiko stunting,” kata Charles.

Menurut dia, Elsimil ini adalah tools atau alat pencegahan stunting dari hulu mulai dari screening, edukasi, pendampingan bagi calon pengantin, hingga pendampingan pascapersalinan.

Tinggalkan Balasan