Jakarta, KabarBerita.id — Siapa yang tidak tahu babat? Jeroan sapi yang berasal dari bagian perut ini memiliki rasa yang gurih dan khas hingga disukai banyak orang.
Babat sering dibuat berbagai jenis makanan. Mulai dari makanan berkuah seperti soto hingga gulai. Ada juga yang digoreng, membuat babat terasa lebih renyah dan gurih.
Namun karena babat tergolong sebagai jeroan hewan, Anda juga perlu berhati-hati dalam mengonsumsinya.
Dokter spesialis gizi klinis yang berpraktik di Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda, Bandung Johanes Casay Chandrawinata mengatakan risiko kesehatan, terutama yang berkaitan dengan kolesterol dan kalori, akan tergantung pada bagaimana babat dimasak. Yang pasti, babat memang tidak boleh dikonsumsi berlebihan.
“Segala sesuatu kalau berlebihan tidak baik, babat juga. Apalagi ini, kan, jeroan. Ya, sebulan sekali masih oke lah. Tapi diimbangi dengan makan sehat,” kata Johanes.
Dia merinci, 100 gram babat mengandung kalori yang tidak terlalu tinggi, yakni 85 kalori. Ada juga 12 gram protein dan 3,7 gram lemak.
Oleh karena itu Johanes menyarankan Anda, khususnya yang punya masalah dengan kolesterol agar membatasi asupan babat.
Tak cuma orang dengan masalah dengan kolesterol, mereka yang memiliki penyakit asam urat juga perlu berhati-hati dengan babat dan jeroan hewan lainnya.
===