Berau, KabarBerita.id — Pemkab Berau bersama Satgas penanganan COVID-19 Berau wajibkan perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Berau membantu menyediakan tempat isolasi terpusat (isoter) di setiap kecamatan.
“Sebelumnya sudah kita instruksikan kepada setiap Camat agar membuat isoter ini. Tapi, ternyata tidak semua bisa apalagi mempersiapkan semua fasilitasnya. Untuk itu, hari ini kita memanggil perusahaan-perusahaan di Berau agar bisa membantu menyediakan isoter plus fasilitasnya seperti keperluan mandi, cuci, kakus (MCK),” jelas Bupati Berau, Sri Juniarsih, ditemui usai memimpin rapat dengan perwakilan perusahaan, di ruang Sangalaki, Kamis (12/8/2021).
Ditegaskan Sri Juniarsih, bantuan dari perusahaan ini bersifat wajib, sehingga harus dipatuhi oleh semua. Sekitar 30 perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan perkebunan, siap membantu setiap kecamatan di sekitar lokasi operasi mereka masing-masing.
“Kita minta jangan hanya warga di lingkar tambang atau lingkar kebun saja yang diberikan bantuan, melainkan seluruh area yang masuk dalam kecamatan lokasi beroperasinya mereka. Nantinya dana yang masuk dari perusahaan hanya melalui satu pintu yakni Pemkab. Kemudian Pemkab yang akan menyalurkan ke masing-masing kecamatan,” tambahnya.
Untuk jumlah bantuan yang ada, dikatakan Sri Juniarsih tidak ada patokan jumlah khusus. Semuanya diserahkan ke masing-masing perusahaan. Apalagi, mereka juga memiliki dana CSR yang peruntukkannya memang untuk masyarakat.
“Bantuannya bisa berupa dana mentah, obat-obatan, dan juga vaksin, yang nantinya akan disalurkan ke masyarakat dan ke setiap kecamatan oleh Satgas Kabupaten,” ujarnya.
Diketahui sebelumnya, Bupati Berau memang meminta setiap kecamatan untuk menyediakan tempat isoter, dengan memanfaatkan bangunan kosong seperti sekolah, aula, atau gedung serbaguna yang ada di setiap kecamatan, agar dapat dipergunakan untuk tempat isolasi warganya yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Ini juga karena melihat kondisi RSUD Abdul Rivai dan RSD Cantika, yang masih terus mendapatkan penambahan kasus positif setiap harinya. Sedangkan jumlah ruang rawatnya juga terbatas.
“Dengan adanya isoter di setiap kecamatan nantinya diharapkan akan dapat menekan penyebaran COVID-19, dan pasien yang terkonfirmasi bisa cepat ditangani di kecamatan masing-masing,” pungkas bupati.