Berau, KabarBerita.id — Badan Urusan Logistik (Bulog) Berau telah menghentikan distribusi minyak goreng merek Minyakita di Kabupaten Berau pada tahun ini. Keputusan ini diambil karena biaya angkutan yang dianggap memberatkan, khususnya dalam pengiriman ke Bumi Batiwakkal. Minyakita, merek dagang Kementerian Perdagangan yang didistribusikan melalui Bulog, sebelumnya dianggap sebagai solusi atas tingginya harga minyak goreng.
Kepala Perum Bulog Berau, Muhammad Mukhlis, menjelaskan bahwa tahun lalu menjadi tahun terakhir pihaknya menyalurkan Minyakita, dengan penjualan sebanyak 100 ribu liter selama tahun 2023. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk biaya angkut yang tinggi ke Berau dan kebijakan suplier yang lebih memprioritaskan memenuhi kebutuhan di daerahnya terlebih dahulu.
Untuk mengatasi kebutuhan minyak goreng di Kabupaten Berau, Bulog Berau berencana menjual merek lain pada tahun 2024, seperti merek Riski dengan harga eceran tertinggi sekitar Rp 15-16 ribu per liter. Meskipun harga ini sedikit lebih tinggi daripada Minyakita, Bulog berharap dapat memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
Pendistribusian akan dilakukan kepada pedagang umum, pasar murah, dan mitra Bulog Berau. Bulog tetap melakukan pengawasan terhadap barang-barangnya yang dijual oleh mitra, dengan mengimbau pedagang untuk tetap menjual minyak goreng sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Pelanggaran terhadap HET oleh mitra Bulog dapat berakibat pada pencabutan kemitraan.