Jakarta, KabarBerita.id — Viktor Axelsen merasakan kekalahan pertama pada 2023 di final India Open kala menghadapi Kunlavut Vitidsarn.
Axelsen saat kerap digadang-gadang menjadi pemain tunggal putra terbaik. Permainan yang tenang, apik dalam bertahan, mematikan saat menyerang, memiliki penempatan bola akurat, dan jangakauan lapangan yang mendukung adalah sederet modal Axelsen menaklukkan lawan.
Akan tetapi Vitidsarn menunjukkan performa yang tak bisa dianggap remeh. Kalah enam kali dari Axelsen tak membuat tunggal putra Thailand itu ciut menghadapi pemain nomor satu dunia yang kerap disebut-sebut seperti robot.
Kekalahan Axelsen adalah momen langka. Pada tahun lalu saja, pemain 29 tahun itu hanya kalah tiga kali.
Sebelum takluk dari Vitidsarn di India Open 2023, Axelsen menelan kekalahan terakhir saat berjumpa Prannoy HS dalam fase grup World Tour Finals 2022.
Sementara dua kekalahan lain Axelsen pada 2022 diderita saat bertemu Loh Kean Yew di perempat final Denmark Open dan ketika takluk dari Lakshya Sen di semifinal German Open.
Pebulutangkis-pebulutangkis Asia terbukti selalu menjadi batu sandungan bagi Axelsen. Atlet Eropa terakhir yang bisa menjungkalkan Axelsen adalah rekan senegaranya, Anders Antonsen pada World Tour Final 2020 yang berlangsung pada 2021.
Pada 2021, Axelsen tercatat kalah empat kali saja. Selain tumbang di tangan Antonsen, Axelsen juga kalah dari Lee Zii Jia pada final All England, serta harus mengakui keunggulan Kean Yew di Kejuaraan Dunia dan Prannoy di Indonesia Masters.
Sedangkan atlet dari Indonesia yang bisa mengalahkan Axelsen dalam tiga tahun terakhir adalah Anthony Sinisuka Ginting dalam ajang Indonesia Masters 2020.
Setelah kekalahan di laga puncak India Open 2023, Axelsen pun menyatakan batal ikut serta di ajang Indonesia Masters 2023 lantaran alasan kebugaran.