Jakarta, KabarBerita.id — Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) menyalurkan bantuan sembako untuk warga dhuafa di wilayah Beit Lahiya, Gaza Utara pada Ramadhan 1443 H.
Penyerahan bantuan dari donatur BSMI kepada masyarakat dhuafa di Gaza bekerjasama dengan Aktivis Nusantara Palestina Center Abdillah Onim.
Ketua Umum DPN BSMI Muhammad Djazuli Ambari mengatakan bantuan paket sembako kepada masyarakat dhuafa Gaza adalah aksi nyata masyarakat Indonesia yang ingin membantu warga Gaza dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam bulan Ramadhan terutama 10 hari terakhir menjelang Idul Fitri.
“Kita tahu Ramadhan tahun ini di Palestina kembali dinodai dengan perusakan dan penyerangan Masjidil Aqsha saat umat Islam melakukan ibadah Ramadhan dan serangan bertubi-tubi terus juga terjadi di Gaza. Kita ingin pastikan bangsa Indonesia hadir dalam kondisi berat ini untuk Palestina, setidaknya membantu kebutuhan harian saat Ramadhan,” papar Djazuli dalam keterangannya, Kamis (28/4/2022).
Djazuli menerangkan paket bantuan sembako untuk keluarga dhuafa berisi Minyak goreng 2 botol, kurma 1 paket, Gula 1 boks, selai stroberi 1 botol, makaroni 2 bungkus, teh 1 bungkus, sosis daging, salad tahina, kacang, tomat, adas dan keju.
“Paket sembako ini memang yang biasa dikonsumsi oleh keluarga-keluarga di Gaza. Kondisi ekonomi yang sulit membuat beberapa keluarga mungkin belum bisa menikmati sajian beberapa bahan makanan tersebut. Alhamdulillah kepedulian para donatur lewat BSMI bisa mewujudkan bantuan paket sembako yang cukup komplit untuk warga Palestina,” ungkap Djazuli.
Djazuli berharap, Ramadhan tahun ini yang suasana gempitanya sudah kembali dirasakan oleh seluruh Muslim di dunia usai berbagai pembatasan dalam ibadah dua tahun terakhir juga bisa dirasakan oleh umat Islam di Gaza Palestina dan juga di Al Quds.
“Alhamdulillah sekarang semua sudah bisa menikmati suasana kemeriahan Ramadhan usai dua tahun kita belajar untuk bersabar dengan berbagai kondisi. Meskipun Pandemi belum selesai, ada hal yang patut kita syukuri dengan suasana kemeriahan Ramadhan tahun ini. Saudara-saudara kita di Palestina jauh lebih berhak merasakan semarak Ramadhan ini karena bukan hanya dua tahun, tapi puluhan tahun mereka harus merasakan pembatasan-pembatasan dari zionis. Sikap BSMI selaras dengan sikap pemerintah Republik Indonesia, bebaskan Palestina, Palestina harus merdeka sebab tidak lagi ada penjajahan dan aneksasi di muka bumi ini,” kata Djazuli.