BRIN Buka Suara Usai PKS Sentil Dihentikannya Proyek Drone Elang Hitam

Jakarta, KabarBerita.id — Anggota komisi VII DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mulyanto, meminta penjelasan dari badan riset dan inovasi nasional terkait penghentian proyek pesawat udara nirawak atau drone elang hitam.

Ia mempertanyakan dengan langkah mengalihan proyek drone elang hitam dari awal untuk penggunaan militer menjadi tujuan sipil.

Selain itu yang mendesak supya riset pertahanan dan keamanan (hankam) harus terus dikembangkan dan tidak boleh dihentikan.

Menurutnya kontribusi kementerian pertahanan pendanaan riset terkait Hankam harus terus Diupayakan.

Boleh untuk mengatakan pemilihan proyek drone elang hitam dari untuk penggunaan militer menjadi tujuan sipil sebenarnya tidak mempengaruhi anggaran.

Meski ada beberapa hambatan, menurutnya program riset Hankam semestinya tidak dapat dihentikan begitu saja.

kepala organisasi riset penerbangan dan antariksa  (ORPA) BRIN, Robertus Heru Triharjanto Menjelaskan bahwa drone elang hitam mengacu pada proyek pesawat tanpa awak buatan dalam negeri yang spesifikasi nya akan seperti pesawat tanpa awak CH4 milik TNI-AU yang dibeli dari China.

Ia berkata proyek tersebut rencananya dibagi dalam empat tahap di mana tahap pertama adalah uji terbang perdana pada tahun 2020.

Namun ia mengatakan pelaksanaan tahap pertama belum dapat dilaksanakan hingga sekarang salah satunya akibat adanya Pandemi  covid-19.

Hingga 2021 pendanaan Kemenristek sudah terserap sekitar US$12 juta dari total perkiraan kebutuhan proyek hingga selesai sekitar 1,5 triliun rupiah.

Ia menambahkan, ORPA BRIN sebagai unit teknis bersama dengan organisasi riset terkait elektronika dan manufaktur hingga material akan mengembangkan teknologi kunci yang diperlukan untuk produk tersebut.
Antara lain sistem kendali pesawat secara otonom atau auto pilot hingga material komposit.

Tinggalkan Balasan