Jakarta, KabarBerita.id – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyakini konsumsi rumah tangga bisa menunjukkan kinerja yang positif pada 2018 dan kembali tumbuh dalam kisaran lima persen, atau lebih tinggi dari capaian di 2017 sebesar 4,95 persen.
“Menurut saya bisa mencapai lima persen lagi, karena konsumsi untuk makanan, minuman, perumahan mulai bergerak,” ujar Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.
Suhariyanto mengatakan masyarakat sempat menahan belanja untuk kebutuhan barang ritel sehingga laju konsumsi rumah tangga sedikit melambat pada pertengahan 2017.
“Sejak triwulan dua, persentase pendapatan yang ditabung meningkat, artinya kelompok menengah keatas menahan sebagian belanja, karena itu pendapatan yang dikonsumsi akan turun,” ujarnya.
Namun, ia memastikan tidak ada persoalan daya beli yang mengangggu masyarakat, karena laju inflasi terjaga pada kisaran dibawah empat persen dan pertumbuhan konsumsi untuk “leisure” tetap tinggi.
Menurut dia, pola konsumsi masyarakat akan berubah di 2018 yaitu lebih banyak dimanfaatkan untuk hiburan rekreasi atau “leisure” yang terlihat dengan tumbuhnya komponen transportasi dan komunikasi serta restoran dan hotel.
Selain itu, masyarakat juga mulai lebih peduli dengan masalah kesehatan sehingga konsumsi mulai dihabiskan untuk berobat ke dokter atau jasa layanan kesehatan lainnya.
“Pengeluaran konsumsi rumah tangga masih tumbuh karena adanya kenaikan konsumsi pada kelompok kesehatan dan pendidikan, restoran dan hotel serta transportasi dan komunikasi,” kata Suhariyanto.
Tanda-tanda berubahnya pola konsumsi masyarakat terlihat pada triwulan IV-2017, karena penyumbang tumbuhnya konsumsi rumah tangga pada periode ini adalah tingkat hunian kamar hotel, penjualan makanan, minuman dan tembakau serta klaim bruto BPJS kesehatan.
Dalam periode ini, komponen kesehatan dan pendidikan tumbuh 5,52 persen, diikuti restoran dan hotel tumbuh 5,38 persen serta makanan dan minuman selain restoran tumbuh 5,37 persen.
Komponen lainnya adalah transportasi dan komunikasi tumbuh 4,97 persen, perumahan dan perlengkapan rumah tangga tumbuh 4,54 persen serta pakaian, alas kaki dan jasa perawatan tumbuh 3,62 persen.