Jakarta, KabarBerita.id — Istana Kepresidenan Rusia Kremlin buka suara terkait rencana Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengundurkan diri.
Kremlin mengatakan Johnson tidak pernah menyukai Rusia, begitu pula Rusia yang tidak menyukainya.
“Dia (Johnson) tidak suka kita, kami pun tidak suka dia,” papar juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov dalam konferensi pers di Moskow pada Kamis (7/7).
Menurut Peskov kabar Johnson akan mundur tak menjadi perhatian Rusia.
Maria Zakharova juru bicara utama di Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan kejatuhan Johnson adalah gejala kemunduran Barat. Menurutnya Barat semakin terbelah oleh krisis politik, ideologis, dan ekonomi.
“Moral dari cerita ini adalah: jangan berusaha untuk menghancurkan Rusia,” kata Zakharova seperti dikutip Reuters.
“Rusia tidak dapat dihancurkan. Anda dapat mematahkan gigi Anda di atasnya, dan kemudian tersedak.”
Taipan Rusia Oleg Deripaska bahkan lebih kejam lagi. Ia mengatakan di Telegram bahwa itu adalah “akhir yang memalukan” untuk Johnson yang ia sebut sebagai “badut bodoh”.
Sebelum Rusia menginvasi Ukraina, Johnson telah berulang kali mengkritik Putin menyebutnya sebagai kepala Kremlin yang kejam dan mungkin tidak rasional yang membahayakan dunia dengan ambisinya yang gila.
Setelah invasi, Johnson menjadikan Inggris sebagai salah satu pendukung Ukraina terbesar di Barat, mengirimkan senjata, menjatuhkan beberapa sanksi paling berat dalam sejarah modern terhadap Rusia dan mendesak Ukraina untuk mengalahkan angkatan bersenjata Rusia yang besar.
Besarnya dukungan Johnson terhadap Ukraina membuat ia dikenal sebagai “Borys Johnsoniuk” oleh sebagian orang di Kyiv. Dia terkadang mengakhiri pidatonya dengan “Slava Ukraini” yang berarti “kemuliaan bagi Ukraina”.