Bolehkah Anak Minum Kopi agar Tidak Kejang?

Jakarta, KabarBerita.id — Sebagian orang menganggap tidak masalah apabila anak anak mencicip kopi dalam jumlah kecil. Apakah aman memberikan kopi pada anak meski sedikit?
Alih Alih mengatakan aman ahli kesehatan justru tidak merekomendasikan orang tua untuk membiarkan anak meminum kopi.

Beberapa waktu yang lalu penyanyi Krisdayanti mengunggah rekaman kebersamaannya dengan Sang cucu dalam sebuah reels Instagram. Krisdayanti terlihat membiarkan cucunya menjadi sedikit kopi yang sedang ia nikmati.

Hal tersebut menjadi perdebatan warganet. Ada yang tidak setuju namun tidak sedikit pula yang mendukung karena kopi dianggap mampu mencegah anak mengalami kejang.

Para ahli kesehatan telah memperingatkan bahwa kopi dan minuman berkafein lainnya dapat berbahaya untuk anak.
American Academy of Pediatrics merekomendasikan tidak memberikan kopi, teh, soda, minuman olahraga atau produk serupa buat anak-anak di bawah usia 12 tahun.

Sementara remaja 12-18 tahun harus membatasi asupan mereka hingga kurang dari 100 mg per hari.

Sebagai contoh dalam sebotol minuman olahraga mengandung 250 mg kafein, lalu 47 mg dalam secangkir teh, dan 46 mg dalam soda diet.

Jangan lupa bahwa kafein juga terdapat dalam cokelat. Kandungan kafein pun semakin tinggi saat warna cokelat semakin gelap.

Buat orang dewasa mungkin kopi yang diminum tak seberapa. Namun pada anak, kopi bisa membawa petaka.

Terlalu banyak asupan kafein akan mengakibatkan anak mengalami peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, refluks asam, kecemasan, dan gangguan tidur.

“Anak-anak muncul di ruang gawat darurat dengan detak jantung tidak teratur atau yang kita sebut takikardia atau detak jantung cepat,” kata dokter anak Mark Corkins, Ketua Komite Nutrisi untuk American Academy of Pediatrics.

Anak-anak sangat sensitif terhadap efek kafein. Anak-anak usia jelang remaja dan remaja pun bisa kehilangan kontrol dalam mengonsumsi pangan dengan kandungan kafein.

Dikutip dari Cleveland Clinic, kafein akan memicu beberapa masalah seperti irama jantung tidak normal, kecemasan, dehidrasi, diare, sakit kepala, tekanan darah tinggi, murung, gelisah, kejang, gangguan tidur, tremor dan sakit perut.

Tinggalkan Balasan