Jakarta, KabarBerita.id- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan dua orang meninggal akibat gempa bumi berkekuatan 6,9 Skala Richter yang mengguncang wilayah bagian selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkatnya di Jakarta, Sabtu, menyampaikan dua orang yang meninggal akibat gempa bumi pada Jumat (15/12) malam adalah Dede Lutfi (62), Warga Desa Gunungsahari, Kabupaten Ciamis, dan Aminah (80) Warga Sugihwaras, Pekalongan.
“Kedua korban meninggal tertimbun tembok yang roboh akibat gempa,” ujar Sutopo.
Selain korban meninggal, laporan BNPB juga menyatakan gempa tersebut menyebabkan tujuh orang luka, 43 rumah rusak berat hingga roboh, 65 rumah rusak sedang, 10 rumah rusak ringan, dan beberapa bangunan public juga mengalami kerusakan.
Sutopo mengatakan dampak gempa di wilayah Jawa Barat, yakni satu orang meninggal dunia, enam orang luka-luka, 17 rumah rusak berat, 59 rumah rusak sedang, dan 10 rumah rusak ringan.
Sedangkan di Jawa Tengah, satu orang meninggal dunia, satu orang luka berat, 26 rumah rusak berat dan roboh, dan enam rumah rusak sedang.
Menurut dia, daerah yang terdampak gempa dan mengalami kerusakan di antaranya adalah Kabupaten Pangandaran, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Garut, Cilacap, Kebumen, Pekalongan, Banyumas, Brebes, dan Banjarnegara.
“Mengingat pusat gempa berada di enam kilometer arah tenggara Kota Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, maka daerah yang terdampak guncangan keras dan rusak adalah di Kabupaten Tasikmalaya, Pangandaran dan Ciamis di Provinsi Jawa Barat,” tambah dia.
Ia juga mengatakan beberapa rumah sakit mengalami kerusakan sehingga pasien dievakuasi ke luar, sebagai contoh RSUD Banyumas yang mengalami kerusakan plafon, tembok retak, serta kebocoran instalasi pipa gas oksigen.
Menurut dia, saat ini sebagian besar masyarakat yang dievakuasi saat adanya peringatan dini tsunami sudah diperbolehkan kembali ke rumah.
“Tidak ada tsunami yang terjadi di sepanjang pesisir selatan Jawa. Gempa susulan telah terjadi sebanyak tujuh kali dengan magnitude yang kecil. Tidak ada dampak kerusakan dari gempa susulan. Aktivitas masyarakat secara umum telah kembali normal,” jelas Sutopo.