BMKG Bantah Hacker Dibalik SMS Blast Peringatan Dini Tsunami

Ilustrasi Hacker

Jakarta, KabarBerita.id — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan bantahannya terkait sms blast berisi peringatan dini tsunami merupakan ulah hacker.

“Bukan (Hacker),” bantah dari Kepala bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Minggu (30/5).

Dijelaskanya bahwa sms tersebut adalah material test warning yang tidak terduga tersebar karena sistem diseminasi informasi gempa dan peringatan dini terhadap tsunami.

Sistem diseminasi sendiri masih tahap pengembangan untuk dites pada bulan Juni nanti.

“Sistem Diseminasi informasi gempa atau tsunami masih dikembangkan untuk dites pada Juni. Tes warning tersebut keluar karena ada gangguan sistem,” jelas Daryono.

Sms klarifikasi langsung diberikan sebagai bantahan dari sms blas peringatan dini tsunami.

Disamping itu saat ini sedang dikembangkan Indonesia Early Waening System yang berada di Bali sebagai cadangan jika terjadi gangguan pada pusat.

Tahap yang dilalui ada Monitoring, observasi, dan proses gempa maupun peringatan dimi tsunami.

Dan pada tahap terakhir adalah disiminasi yang saat ini masih terdapat gangguan.

Kecurigaan muncul setelah Pakar Keamanan Siber CISRec Pratama Persada menduga sms blast dikirim peretas.

“Kalau BMKG pasti smsnya tidak seperti itu, sehingga dugaan saya itu di hack dan bukan kerusakan sistem,” kata Pratama, Kamis (27/5).

Informasi dari BMKG biasanya detail mulai dari waktu, tempat, kedalaman dan sebarannya.

“SMS nya tidak sesuai dengan yang biasa dikirim BMKG,” tutupnya.

Pesan SMS yang dimaksud adalah peringatan berisi peringatan dini tsunami karena gemp 8,5 magnitudo tanggal 4 Juni 2021.

“Peringatan Dini Tsunami di JATIM NTB BALI NTT JATENG Gempa Mag:8.5 04-Jun-21 10:14:45WIB Lok:10.50LS 114.80BT Kdlmn:10Km::BMKG,” kutip pesan KonifoBMKG pada pukul 09.24 WIB.”

BMKG setengah jam kemudian memohon maaf atas SMS tersebut.

“Mohon maaf terjadi kesalahan system pengiriman TEST-Peringatan Dini Tsunami di Jatim NTB Bali NTT Jateng …:: BMKG, kutip BMKG.

Tinggalkan Balasan