Jakarta, KabarBerita.id — Indonesia negara besar, subur, dan memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Namun, saat ini memiliki masalah besar pula, yakni stunting.
Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Kurniasih Mufidayati mengungkapkan hal itu saat melakukan Sosialiasasi Pencegahan Stunting melalui via zoom Bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Sosialisasi dilakukan di RM Raden Bahari, Kec. Pancoran, Jakarta Selatan 24 Januari 2024.
Kurniasih mengakui stunting di Indonesia masih cukup tinggi, mencapai angka 21 persen. Jika stunting tinggi akan menghasilkan generasi yang lemah, sumber daya manusia rendah dan nanti tidak bisa bersaing dengan yang lain, apalagi tenaga asing. “Stunting itu, bisa dicegah dari keluarga,” katanya
Menurut Kurniasih begitu pentingnya keluarga, karena segalanya berawal dari keluarga. Sehingga jangan pernah memberikan contoh yang tidak baik dari keluarga. Apapun contoh yang diberikan keluarga akan ditiru oleh anak-anaknya.
Kurniasih juga mengatakan stunting merupakan masalah besar bangsa dan akan mengancam pembentukan SDM berkualitas. BKKBN sebagai Koordinator Program Percepatan Penurunan Stunting (PPPS) melakukan pendekatan dari hulu memutus mata rantai stunting dengan intervensi kepada remaja dan catin sebagai pasangan usia subur.
Ia menyebut, meski di kota besar prevalensi stunting di DKI masih 14 persen. Target pemerintah provinsi DKI Jakarta sendiri bisa menurunkan angka di menjadi 0 persen.
Meski berada di bawah angka nasional yang 27 persen, namun stunting wajib dikurangi demi masa depan generasi mendatang.
“Disinilah peran penting kaum ibu, sebab yang menjadi garda terdepan dalam memastikan anak stunting sejak diketahui kehamilan adalah kaum ibu dengan dukungan penuh sang ayah,” katanya