Jakarta, KabarBerita.id – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengambil langkah berani dengan melibatkan sektor swasta sebagai mitra strategis dalam program ambisius “Stunting Zero,” yang bertujuan untuk menghapuskan kasus stunting di Indonesia.
Hal ini terungkap dalam acara Sosialisasi Pencegahan Stunting bersama Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris, Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk BKKBN RI Munawar Asikin bertempat di Jl. Lapangan Merah RT.05 RW.03 Kel. Joglo, Kec. Kembangan, Kota Adm. Jakarta Barat, 20 Januari 2024.
Dalam upaya mewujudkan visi ini, BKKBN menjalin kemitraan yang erat dengan perusahaan-perusahaan swasta untuk mengoptimalisasi sumber daya dan pengetahuan yang mereka miliki.
Charles menyampaikan bahwa keterlibatan sektor swasta dianggap krusial dalam menanggulangi stunting. “Kami percaya bahwa kolaborasi dengan sektor swasta dapat membuka peluang baru dalam menciptakan inovasi, menggalang sumber daya, dan meningkatkan efisiensi program-program pencegahan stunting,” katanya.
Beberapa inisiatif yang telah diambil dalam kerangka program “Stunting Zero” melibatkan partisipasi aktif dari sektor swasta, antara lain:
Program CSR Fokus Stunting: Perusahaan-perusahaan swasta berkomitmen untuk mengalokasikan sebagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) mereka untuk mendukung inisiatif pencegahan stunting. Dana ini akan digunakan untuk penyuluhan, pendidikan, dan aksesibilitas layanan kesehatan.
Teknologi Cerdas untuk Pemantauan: Sejumlah perusahaan teknologi berkolaborasi dengan BKKBN dalam mengembangkan solusi digital untuk pemantauan stunting. Aplikasi dan teknologi canggih akan digunakan untuk mempermudah pemantauan dan evaluasi efektivitas program.
Pelatihan Kesehatan di Tempat Kerja: Perusahaan-perusahaan besar menyelenggarakan program pelatihan kesehatan untuk karyawan dan keluarga mereka. Ini termasuk edukasi tentang nutrisi, perawatan anak, dan gaya hidup sehat.
Promosi Produk Nutrisi dan Makanan Sehat: Kerjasama dengan industri makanan dan nutrisi untuk menghasilkan produk-produk yang mendukung pertumbuhan optimal anak-anak. Program promosi dan edukasi mengenai produk-produk ini akan menjadi bagian integral dari upaya pencegahan stunting.
Munawar Asikin menekankan bahwa keterlibatan sektor swasta bukan hanya tentang dukungan finansial, tetapi juga melibatkan sumber daya manusia, teknologi, dan jaringan yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan tersebut. “Kami melihat potensi besar dalam kolaborasi ini untuk mencapai tujuan bersama, yaitu menciptakan Indonesia bebas stunting,” tambahnya.
Melalui program “Stunting Zero” yang melibatkan sektor swasta, BKKBN berharap dapat menciptakan gerakan nasional yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk mengakhiri masalah stunting di Indonesia.