BKKBN Dorong Inovasi Digital dalam Upaya Pencegahan Stunting di Indonesia

Jakarta, KabarBerita.id – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus berinovasi dengan memanfaatkan teknologi digital guna meningkatkan efektivitas upaya pencegahan stunting di Indonesia.

Hal ini terungkap dalam Sosialisasi Pencegahan Stunting di Yayasan Darul Marfu, Jl. H. Zainuddin No. 43. RT.5 /RW. 14, Gandaria Utara, Kec. Kebayoran Baru, Kota Adm. Jakarta Selatan, 15 Januari 2024.

Hadir bersama dalam acara Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk BKKBN RI Munawar Asikin dan Anggota Komisi IX DPR – RI Kurniasih Mufidayati.

Munawar mengungkapkan bahwa pemanfaatan teknologi digital menjadi kunci untuk mempercepat dan memperluas dampak program-program pencegahan stunting. “Kami memahami bahwa era digital membuka peluang baru dalam memberikan layanan kesehatan dan edukasi kepada masyarakat, terutama dalam konteks pencegahan stunting,” ujarnya.

Beberapa inisiatif inovatif yang telah diluncurkan oleh BKKBN melibatkan teknologi digital adalah:

Aplikasi Pemantauan Gizi Anak: BKKBN merilis aplikasi mobile yang memungkinkan orang tua dan petugas kesehatan untuk memantau status gizi anak secara real-time. Aplikasi ini memberikan informasi terkini mengenai pola makan, pertumbuhan, dan perkembangan anak-anak, sehingga intervensi dapat dilakukan secara lebih cepat dan tepat.

Platform Edukasi Online: BKKBN bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan teknologi untuk menyajikan materi edukasi tentang nutrisi dan perawatan anak secara online. Ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pola makan seimbang dan gaya hidup sehat.

Telemedicine dan Konsultasi Jarak Jauh: BKKBN memperluas aksesibilitas layanan kesehatan melalui penerapan telemedicine. Dengan bantuan teknologi, ibu hamil dan orang tua dapat mengakses konsultasi kesehatan dari tenaga medis tanpa harus datang langsung ke pusat layanan kesehatan.

Pemetaan Stunting dengan Teknologi GIS: BKKBN menggunakan teknologi Geographic Information System (GIS) untuk memetakan wilayah-wilayah yang rentan terhadap stunting. Hal ini memungkinkan BKKBN untuk merancang program pencegahan yang lebih tepat sasaran.

Kurniasih menekankan bahwa inovasi digital menjadi alat penting dalam menciptakan perubahan positif dalam upaya pencegahan stunting. “Kami berkomitmen untuk terus mengeksplorasi dan mengadopsi teknologi terbaru demi menciptakan solusi yang adaptif dan efektif dalam meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan