Surabaya, KabarBerita.id – Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menjemput seorang bocah berinisial VD, yang diduga korban penculikan, setelah berhasil melarikan diri dari seorang pengendara motor yang membawanya, saat mengisi bahan bakar di SPBU Raci, Pasuruan, Jawa Timur.
Gadis kecil yang masih duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar itu segera turun dari sepeda motor dan berjalan ke arah petugas SPBU Raci sambil menangis dan mengeluh lapar, sehingga menarik perhatian banyak orang di sekitar, yang kemudian segera menyelematkannya dengan menghubungi kepolisian setempat.
“Kami segera menjemputnya setelah dihubungi oleh Kepolisian Resor Pasuruan,” ujar Kepala Sub Unit (Kasubnit) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya Inspektur Polisi Satu Harun.
Ayah korban, Lilik Indrayanto, tampak turut serta diajak polisi saat penjemputan. VD, yang hingga dini hari itu masih berseragam sekolah, langsung memeluk ibunya, Astuti, saat bertemu di Kantor Unit PPA Polrestabes Surabaya. Tangis keduanya pun pecah.
Astuti mengisahkan, putri ketiganya itu hilang dan diduga diculik pada saat dirinya yang sedang mengendarai sepeda motor mengalami kecelakaan tunggal, menabrak pagar jembatan, di Jalan Nginden Intan Surabaya pada Senin (22/1) sore, sekitar pukul 15.00 WIB.
Dalam kecelakaan itu, Astuti membonceng VD dan putra bungsunya yang masih TK.
“Putra bungsu saya terluka parah di kepala. Saya ditolong oleh seorang pengendara sepeda motor yang segera membawanya ke Rumah Sakit Premiere Nginden. Saya lihat VD tidak terluka dan telah ditolong oleh pengendara sepeda motor lainnya,” ucap warga Rungkut Barata Surabaya ini.
Astuti mengira pengendara motor lain yang menolong VD turut mengikutinya ke arah Rumah Sakit Premiere Nginden.
Namun hingga pukul 19.00 WIB putrinya itu tak pernah datang, sehingga Astuti melaporkan dugaan penculikan.
Informasi sementara yang dihimpun polisi, pelakunya seorang lelaki berambut panjang sebahu, segera tancap gas begitu melihat VD telah dikerumuni banyak orang setelah berhasil menyelamatkan diri di SPBU Raci, Pasuruan.
Menurut Harun, penanganan yang paling utama saat ini adalah mengobati rasa trauma korban. “Lebih detailnya biar nanti disampaikan langsung oleh Kasat Reskrim atau Kapolrestabes Surabaya,” ujarnya.