JAKARTA, Kabarberita.id – Seorang relawan penyelam tim penyelamat pesawat Lion Air JT-610 Syachrul Anto meninggal dunia dalam misinya di Perairan Tanjung Karawang.
Kepala Badan SAR Nasional Marsdya Muhammad Syaugi menceritakan apa yang dilakukan Syachrul Yanto sebelum ia meninggal dunia. Kata dia, Syachrul turun ke laut untuk menyelam bersama dua orang lainnya pada Jumat sore (2/11).
Misi Syachrul sore itu adalah kembali mencari barang atau korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 jika masih ada di dasar laut.”Mereka kemarin sore dengan dua penyelam turun ke dasar untuk melihat barang atau korban yang masih ada,” kata Syaugi di Dermaga JICT, Jakarta, Sabtu (3/11/2018).
Misi dijalankan sesuai rencana. Mereka terjun ke dalam laut mulai mencari. Tak lama kemudian, salah seorang dari mereka tidak melihat Syachrul di dalam laut.”Cari-cari tidak ada, naik ke atas ternyata sudah jauh dan ditemukan tim SAR. Pingsan,” ucap Syaugi.
Syachrul, kata Syaugi, langsung diperiksa oleh tim dokter yang berada di Tanjung Karawang lengkap dengan peralatan yang dibutuhkan. Pertolongan pertama itu membuat Syachrul sempat sadarkan diri. “Setelah sadar kami masukkan di chamber untuk dekompresi,” kata Syaugi.
Dekompresi adalah penyakit yang dapat mempengaruhi penyelam atau orang lain (seperti penambang) yang berada dalam situasi yang melibatkan tekanan cepat penurunan suhu tubuh.
Decompression Sickness disebabkan oleh meningkatnya gelembung nitrogen dalam tubuh. Ketika bernapas, sekitar 79 dari udara adalah nitrogen. Ketika turun di air, tekanan di sekitar tubuh meningkat, menyebabkan nitrogen untuk diserap ke dalam jaringan tubuh.
Syaugi mengatakan Syachrul lalu lekas dibawa ke Jakarta tepatnya dirujuk ke RSUD Koja untuk diberi perawatan lanjutan. Namun, kata Syaugi, Tuhan berkehendak lain. Syachrul sudah tidak bernafas dan tak tertolong.”Dan hari ini sudah diterima keluarga dan rencananya akan dimakamkan siang di Surabaya,” kata Syaugi.
Syaugi mengucapkan duka cita yang mendalam kepada Syachrul. Syaugi memberikan apresiasi terhadap Syachrul yang selama ini telah menjalankan perannya secara maksimal. Dia menganggap Syachrul adalah seorang profesional dengan pengalaman mumpuni sebagai relawan. Karenanya, tim tentu merasa kehilangan Syachrul.
Sementara, Kementerian Perhubungan belum bisa memastikan adanya santunan terhadap petugas pnyelamat atau evakuator Lion Air JT 610 Syahcrul Anto yang turut gugur saat menjalankan tugas. “Emm.. Nanti masih kita pelajari dulu lebih lanjut,” kata Plt Dirjen Perhubungan Udara, Pramintohadi di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Sabtu.