Berita  

Banten Dominasi Ekspor Alas Kaki

Serang, Kabarberita.id – Golongan barang alas kaki seperti sepatu dan sandal masih mendominasi ekspor Banten pada November 2018 dengan nilai ekspor mencapai 238,57 juta dolar AS.

Urutan kedua berupa bahan kimia organik yang mencapai nilai 90,50 juta dolar AS, serta plastik dan barang dari plastik sebesar 77,48 juta dolar AS, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes Soebeno di Serang, Banten, Selasa.

Meski nilai ekspornya turun dibandingkan bulan sebelumnya dari 240,21 juta dolar AS menjadi 238,57 juta dolar AS, namun komoditas andalan Banten itu masih memberikan prospek yang baik pada bulan berikutnya, terutama ekspor ke negara-negara Uni Eropa yang saat ini pangsa ekspornya 23 persen dari total ekspor alas kaki.

Pangsa pasar ekspor terbesar ke negara Amerika Serikat sebesar 33 persen, Negara Tiongkok dengan pangsa 13 persen, dan Jepang dengan pangsa tujuh persen.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten Rahmat Hernowo mengatakan kinerja ekspor industri alas kaki nasional diperkirakan masih akan meningkat seiring berlanjutnya upaya Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam menegosiasikan Free Trade Agreement (FTA) Indonesia dengan negara-negara tujuan ekspor alas kaki, khususnya Uni Eropa serta masih berlangsungnya beberapa negosiasi lainnya seperti Indonesia-Australia CEPA dan Indonesia Chile.

Ia juga menambahkan pengurangan bea masuk ke negara-negara tujuan utama diharapkan akan menjadi salah satu faktor yang menopang daya saing industri alas kaki sebagai sektor unggulan ekspor Provinsi Banten. Industri tersebut merupakan salah satu penyumbang surplus neraca transaksi berjalan nasional.

Alas kaki yang peranan ekspornya 21,24 persen terhadap total ekspor nonmigas (Jan-Nov) itu pada triwulan III/2018 tumbuh sebesar -5,60 persen (yoy), tumbuh lebih baik dari triwulan sebelumnya sebesar -6,29 persen (yoy) meskipun masih dalam tren kontraksi.

Dari hasi survei serta Focus Group Discussion (FGD) antara Bank Indonesia dengan pelaku usaha didapatkan informasi bahwa persaingan dengan negara produsen alas kaki utama lain seperti Vietnam semakin menguat.

Hernowo mengatakan salah satu bentuknya adalah semakin menguatnya preferensi investor untuk berinventasi ke Vietnam serta dialihkannya beberapa pesanan “buyer” dari Indonesia ke Vietnam.

“Diperkirakan ini salah satu penyebab turunnya pertumbuhan ekspor alas kaki Provinsi Banten, selain penguatan dolar AS yang turut meningkatkan komponen biaya impor bahan baku industri alas kaki seperti kulit dan bahan pelengkap lainnya,” kata Hernowo.

Nilai ekspor Banten pada November 2018 mencapai nilai 1.028,42 juta dolar AS, turun 3,42 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 1.064,83 juta dolar AS.

Penurunan ekspor tersebut terutama disebabkan oleh ekspor nonmigas November 2018 yang mengalami penurunan 3,38 persen dibanding Oktober 2018, dari 1.064,07 juta dolar AS menjadi 1.028,10 juta dolar AS yang didukung oleh penurunan nilai ekspor migas 57,48 persen.

Tinggalkan Balasan