Berita  

Bantah AHY, Stafsus Jokowi: Kalau Kritik Pakai Data

Jakarta, KabarBerita.id — Staf Khusus Presiden, Ahmad Erani Yustika mengatakan, pernyataan Agus Harimurti Yudhoyono mengenai rendahnya daya beli masyarakat Indonesia tidak didukung oleh data yang tepat.

“Saya sebagai ekonom kalau berbicara itu menggunakan teori dan data-data akurat yang menunjang itu semua. Nah dari hal-hal semacam ini (pernyataan Agus), konteks daya beli yang dimaksud itu tidak ada data-data pendukungnya,” ujar Erani.

Sebelumnya, AHY mengatakan bahwa antuasiasme masyarakat mendatangi pasar murah yang digelarnya menunjukkan daya beli masyarakat menurun. Menurut Erani, kerangka berpikir demikian kurang tepat.

Secara teori, indikator daya beli ada dua. Pertama, apabila pendapatan naik dengan asumsi harga barang tidak naik, daya beli masyarakat pasti meningkat. Kedua, apabila harga barang meningkat dengan asumsi pendapatan tetap, barulah daya beli masyarakat menurun. Indikator pertama yakni soal pendapatan, lanjut Erani, erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi.

Apablia pertumbuhan ekonomi baik, otomatis pendapatan masyarakat meningkat dan berujung pada daya beli masyarakat yang baik pula. “Sekarang kita cek data. Pertumbuhan ekonomi Indonesia setelah 2014 itu selalu 5 persen, bahkan ada yang di atasnya, walaupun tipis. Artinya tidak ada intensi pertumbuhan ekonomi menurun sehingga menyebabkan pendapatan masyarakat turun pula,” kata Erani.

Tinggalkan Balasan