Banjir dan Longsor Landa Sejumlah Wilayah di Sumbar

Padang, KabarBerita.id — Sejak Selasa (28/9) longsor dan banjir melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat. Peristiwa tersebut disebabkan hujan deras yang mengguyur beberapa wilayah seperti Kota Padang, Kota Solok, Kabupaten Solok, hingga Pasaman.

Hujan deras ekstrem yang melanda Kota Padang menyebabkan longsor di lintas Padang-Solok. Untuk menangani situasi tersebut, terdapat Petugas yang melakukan skema buk tutup arus lalu lintas di lokasi. Selain itu, banjir juga menerjang beberapa kelurahan seperti kelurahan Rawang, dan Aia Pacah. Ditambah lagi terdapat beberapa pohon tumbang di beberapa titik.

Sementara itu, di Kota Solok rumah warga di 2 kecamatan yakni Kecamatan Lubuk Sikarah dan Kecamatan Tanjung Harapan mulai digenangi banjir pada Rabu (29/9) dini hari. Lebuh dari 109 KK terdampak akibat banjir tersebut.

Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solok mengupayakan untuk lakukan evakuasi di daerah pemukiman yang terdampak sekaligus memberikan bantuan logistik.

Kalaksa BPBD Sumbar Erman Rahman, Rabu (29/9) menyatakan bahwa saat ini yang paling dibutuhkan oleh warga ialah makanan cepat saji.

Emaran juga menyampaikan,bahwa di Kabupaten Solok,beberapa kecamatan yakni Jorong (dusun) Jambu dan Jorong Kapalo Koto, Nagari Saok Laweh juga mulai digenangi air hingga mencapai 60cm. Bahkan, longsor melanda salah satu kecamatan yakni Nagari Taruang Taruang hingga sebabkan akses jalan menjadi terganggu.

Tak hanya beberapa daerah tersebut di atas, Emran menyatakan bahwa di Kabupaten Pasaman sejak Selasa (28/9) hujan deras juga melanda daerah tersebut hingga sebabkan banjir tepatnya di wilayah Jorong Sei Beremas Nagari Cubadak Barat Kecamatan Duo Koto.

Di wilayah tersebut angin kencang dan hujan mengakibatkan luapan air dan beberapa pohon tumbang hingga menimpa jembatan yang kemudian ambruk dan terbawa arus sungai. Diketahui jembatan tersebut merupakan jembatan penghubung wilayah Muaro Tambangan, Koto Tangah dan Sigalabur. Akibat putusnya akses jembatan tersebut 600 KK dilaporkan terdampak.

Tinggalkan Balasan