Jakarta, KabarBerita.id — Kerokan rasanya memang nikmat. Namun jangan salah ada bahaya Kerokan yang perlu diwaspadai.
Kerokan tidak dapat dilakukan terlalu sering dan harus memberi jarak pada setiap gerakan yang dilakukan. Pasalnya Kerokan dapat membuat pembuluh darah pecah.
Kerokan menjadi salah satu cara tradisional masyarakat Indonesia untuk mengatasi masalah masuk angin. Badan terasa lebih enteng dan nyaman setelah mengetahui punggung yang dikerok merah cenderung kehitaman.
namun ternyata pengobatan tradisional tersebut tidak dapat dilakukan terlalu sering.
Dokter yang bergerak di bidang akupuntur di RSUP Persahabatan Stefanus Agung Budianto mengatakan, ada pembuluh darah yang pecah saat proses mengerik dilakukan.
Ia mengingatkan ketika di kerok akan ada pembuluh darah yang pecah maka seharusnya jarak antar Kerokan jangan terlalu dekat dengan tidak boleh terlalu sering.
Hal yang dijelaskan di atas menjadi salah satu bahaya kerokan yang tak bisa dianggap sepele.
Stefanus tidak menampik, kerokan yang merupakan budaya pengobatan tradisional Indonesia ini memang memiliki manfaat. Ada bagian saraf yang terangsang terutama bila dilakukan di punggung.
Rangsangan itu membuat saraf terbuka hingga memperlancar peredaran darah.
Walau begitu apabila badan tidak nyaman langsung gerakan juga sangat tidak dianjurkan. Karena ada pembuluh darah yang pecah dari proses Kerokan sebelumnya dan harus diperbaiki terlebih dahulu.
“Kalau seminggu sekali itu juga enggak bagus. Kalau badan terlalu sering merasa tidak enak, sebaiknya konsultasi ke dokter, bukan terus menerus dikerok. Ketahui penyebab kenapa badan tidak nyaman,” kata dia.
Selain itu, alat-alat yang digunakan untuk kerokan juga harus dipastikan kebersihannya. Ini untuk menghindari iritasi hingga infeksi pada kulit akibat alat yang digunakan justru berbahaya atau tidak higienis sebagai salah satu bahaya kerokan.