Jakarta, KabarBerita.id — Beberapa waktu lalu pos militer Suriah tempat pasukan AS bermarkas diserang drone yang di klaim merupakan milik Iran.
Meski mengklaim bahwa drone tersebut merupakan serangan dari Iran, pemerintah AS tidak menyebut bahwa serangan tersebut diluncurkan langsung dari Iran.
Sebanyak 5 drone dengan bahan peledak dilaporkan Pentagon menghantam sisi garnisun Al-Tanf AS dan tempat tinggal pasukan oposisi Suriah. Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat laporan kematian maupun cidera.
Pasukan AS bermarkas di lokasi tersebut demi bantu pasukan Suriah bertahan dari ancaman ISIS.
Dalam Konferensi persnya, John Kirby Juru Bicara Pentagon menolak memberikan keterangan terkait klaim tersebut. Dirinya hanya menjelaskan bahwa serangan yang terjadi merupakan serangan yang disengaja, kompleks, dan terkoordinasi.
Sementara itu dirinya juga perlu memberikan keterangan apakah pihak pasukan as berencana melakukan serangan balik. Kirby hanya menyebut bahwa pihaknya kini memprioritaskan perlindungan dan keamanan pasukan.
Sementara di sisi lain media-media pro Iran menyebutkan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh sekutu Suriah. Mereka mengklaim bahwa Israel dijadikan kambing hitam atas serangan tersebut, tetapi AS bergeming dan menyebut Iran sebagai dalangnya.
Serangan tersebut memang terjadi di periode tingginya ketegangan antara Iran dengan AS.