AS Janji Akan Berikan Bantuan Jangka Panjang untuk Gempa Turki

Jakarta, KabarBerita.id — Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken berjanji akan memberikan bantuan jangka panjang ke Ankara setelah gempa dahsyat menghantam Turki pada 6 Februari lalu.

Hal tersebut diungkapkan oleh Blinken ketika mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Incirlik pada Minggu (19/2) waktu setempat untuk melakukan kunjungan kenegaraan.

“Ini akan menjadi upaya jangka panjang,” kata Blinken di pangkalan tersebut.

Blinken kemudian naik helikopter bersama Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dari Incirlik. Mereka mengamati dampak gempa bumi yang paling parah yang berada di Provinsi Hatay Selatan.

Meskipun operasi pencarian dan penyelamatan akan segera berakhir, Blinken mengatakan Amerika Serikat akan terus membantu Turki.

“Ketika Anda melihat tingkat kerusakan, jumlah bangunan, jumlah apartemen, jumlah rumah yang hancur, akan membutuhkan upaya besar-besaran untuk membangun kembali. Tapi, kami berkomitmen untuk mendukung Turki dalam upaya itu,” ujar Blinken.

“Hal terpenting saat ini adalah memberikan bantuan kepada orang-orang. Sederhananya, Amerika Serikat ada di sisimu,” lanjutnya.

Selain itu, Blinken juga mengatakan bahwa Presiden Joe Biden berencana untuk memberikan dana sebesar US$50 juta dari dana bantuan Pengungsi dan Migrasi Darurat (ERMA).

Sejak gempa bumi mengguncang Turki dan Suriah pada 6 Februari lalu, Amerika Serikat telah memberikan sejumlah bantuan ke Ankara.

Mereka mengirim tim SAR, pasokan medis, mesin pemecah beton, hingga bantuan dana sebesar US$85 juta, termasuk ke Suriah.

Jika dana tambahan sebesar US$50 juta itu dikirimkan, maka total bantuan dari AS untuk Turki dan Suriah akan mencapai US$185 juta.

Sebelumnya gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 7,7 menerjang wilayah tengah Turki pada Senin (6/2).

Lembaga Penelitian Geoscience Jerman (GFZ) melaporkan pusat gempa saat itu berada pada kedalaman sekitar 10 kilometer dekat Kota Gaziantep. Dikutip Reuters, gempa itu berpusat sekitar 30 kilometer barat laut Gaziantep, dan 114 kilometer dari utara atau barat laut Aleppo, Suriah, menurut EMSC-CSEM.

Terbaru, lebih dari 46 ribu warga Turki dan Suriah meninggal akibat gempa bumi dengan magnitudo 7,7 tersebut.

Tinggalkan Balasan