Jakarta, KabarBerita.id — Manajemen Arema FC buka suara terkait kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 127 orang dari suporter dan anggota polisi, Sabtu (1/10).
Tragedi di Kanjuruhan merupakan imbas bentrok suporter Arema dengan polisi yang berusaha mengendalikan suporter yang masuk ke lapangan. Bentrokan itu membuat polisi melepaskan tembakan gas air mata ke arah suporter.
Gas air mata itu juga yang membuat banyak penonton sesak napas hingga terinjak-injak karena berusaha menyelamatkan diri.
Setelah berjam-jam kerusuhan itu terjadi, manajemen Arema akhirnya buka suara setelah subuh. Sebelumnya Persebaya lebih dahulu menyampaikan duka cita atas jatuhnya korban jiwa di Kanjuruhan.
“Arema FC menyampaikan duka mendalam atas musibah di Kanjuruhan. Manajemen Arema FC turut bertanggung jawab untuk penanganan korban baik yang telah meninggal dunia dan yang luka-luka,” kata Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris.
Sebagai bentuk tanggung jawab atas tragedi nahas ini, Arema membentuk crisis center atau posko informasi korban guna menerima laporan dan penanganan korban yang dirawat di rumah sakit.
“Manajemen juga akan membentuk crisis center atau posko informasi yang menghimpun dan menerima laporan untuk penanganan korban yang dirawat di rumah sakit,” ucap Haris.
Arema menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban meninggal.
“Kepada keluarga korban manajemen Arema FC memohon maaf sebesar besarnya serta siap memberikan santunan. Manajemen siap menerima saran masukan dalam penanganan usai musibah agar banyak yang diselamatkan,” tutur Haris.