Jakarta, KabarBerita.id — Rebahan seharian jadi salah satu pilihan orang-orang di zaman kiwari untuk menghabiskan akhir pekan. Tujuannya untuk mengisi ulang energi setelah disibukkan dengan rutinitas.
Di tengah lini masa, kebiasaan ini dikenal dengan istilah ‘bed rotting’. Dalam kebiasaan ini, seseorang akan menghabiskan waktu seharian dengan berleyeh-leyeh di tempat tidur.
Tak cuma itu, sering kali berbagai aktivitas juga dilakukan di atas tempat tidur, mulai dari menonton televisi atau serial favorit hingga makan. Pokoknya, tak perlu beranjak dari tempat tidur!
Kebiasaan ini pula yang tampaknya tengah menjadi tren di tengah gen Z. Banyak orang mulai mempraktikkannya dan memamerkannya di platform TikTok.
Bed rotting sebenarnya mirip dengan bermalas-malasan. Namun secara spesifik, istilah ini merujuk pada kondisi saat tubuh tidak bergerak dan minim aktivitas.
Pada dasarnya mengisi ulang energi adalah salah satu hal yang penting dilakukan setiap individu, apalagi di tengah dunia yang semakin sibuk.
“Sekilas, ada banyak hal baik yang dapat diperoleh dari mengisi ulang, menyegarkan, dan mengatur ulang tubuh,” ujar psikolog Simon A Rego dari Albert Einstein College of Medicine.
Namun, Rego mengingatkan, menghabiskan terlalu banyak waktu berleyeh-leyeh di tempat tidur juga dapat mengganggu suasana hati dan meningkatkan stres.
“Berhati-hatilah dan hindari melakukannya secara berlebihan, tidak peduli seberapa nyamannya,” ujar Rego mengingatkan.
Ahli kesehatan Jessica Gold juga mengatakan bahwa berleyeh-leyeh di atas tempat tidur selama lebih dari satu bisa sangat memprihatinkan. Kondisi ini, lanjutnya, dapat menunjukkan adanya masalah mental tertentu.
“Dorongan untuk membusuk di tempat tidur sepanjang hari, terutama jika itu terjadi selama lebih dari satu hari, mungkin bisa jadi pertanda Anda menghindari stres,” ujar Dold.
Perilaku semacam ini sendiri telah dikaitkan dengan gejala berbagai masalah mental seperti depresi dan gangguan cemas.
Bed rotting tak hanya memengaruhi kesehatan mental, tapi juga berdampak negatif terhadap siklus tidur.
Ahli kedokteran keluarga Kelly Glazer Baron mengatakan bahwa kebiasaan ini bisa mengganggu atau menurunkan kualitas tidur. Bukan tak mungkin, dengan berleyeh-leyeh di atas kasur sepanjang hari, seseorang justru akan sulit tertidur di malam harinya.
“Tempat tidur seharusnya hanya digunakan untuk tidur dan keintiman, bukan untuk menonton film, bekerja, dan makan,” ujar Baron.
Sebagai pedoman umum, jika Anda tidak tertidur dalam waktu 30 menit setelah naik ke tempat tidur atau terbangun lebih dari 20 menit di tengah malam, maka Anda harus bangun dari tempat tidur.
Jika Anda ingin bersantai, Baron menyarankan, pilihlah sofa atau kursi yang nyaman.
“Kelelahan setelah hari yang panjang adalah normal. Tapi, jika itu mengganggu pekerjaan, kehidupan sosial, dan aktivitas penting lainnya, sebaiknya diskusikan dengan dokter,” ujar Baron.