Angka Inflasi Kabupaten Magelang Terkendali

Magelang, KabarBerita.id — Tingkat inflasi di Kabupaten Magelang terkendali berkat kerja sama antar lembaga baik TNI, Polri, BPS, Bulog, Dinas Perdagangan dan beberapa lembaga terkait lainnya termasuk Dinas Pertanian dan Pangan. Demikian disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Adi Waryanto usai mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi di daerah secara virtual dari Ruang Command Center Setda Kabupaten Magelang, Senin (24/10/2022).

Adi mengatakan bahwa secara nasional angka inflasi di Indonesia saat ini berada di angka 5,59. Sementara di Kabupaten Magelang sendiri masih terkendali karena telah melakukan langkah-langkah antara lain dengan mengalokasikan dana BTT (belanja tidak terduga) untuk bansos atas dampak kenaikan BBM.

“Dengan dana itu kita bisa memberikan kontribusi agar inflasi di Kabupaten Magelang terkendali,” ungkap Adi Waryanto.

Adi menjelaskan, inflasi di Jawa Tengah hanya ada di 6 wilayah yang dihitung oleh BPS dan tidak termasuk di Kabupaten Magelang. Antara lain Cilacap, Purwokerto, Kudus, Kota Surakarta, Kota Semarang, dan Kota Tegal.
Sesuai arahan dari BPS angka inflasi di Kabupaten Magelang ini rujukannya adalah di Purwokerto. Yang menurut BPS karakteristik perekonomiannya mirip dengan Kabupaten Magelang.

“Dan di Purwokerto ini angka inflasinya cukup baik. Jadi angkanya turun dan cukup bagus di bulan September ini,” jelas Adi.

Lebih detail Adi menerangkan, dengan adanya inflasi ini akan sangat berdampak pada ketersediaan bahan pangan dan bahan pokok sehingga nilai ataupun harganya pun akan mengalami kenaikan dan akan mempengaruhi daya beli masyarakat, termasuk kenaikan harga BBM.

“Jangan sampai nanti daya beli masyarakat lemah dan harapannya kelompok-kelompok tertentu bisa mendapatkan bansos seperti kalangan transportasi, peternak, petani ikan,” katanya.

Terkait adanya inflasi ini, Adi mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Magelang pada khususnya, karena Kabupaten Magelang memiliki karakteristik pada pertanian maka diharapkan untuk terus meningkatkan produksi hasil-hasil pertanian yang ada, baik itu pangan ataupun komoditas yang lain.

Untuk masyarakat yang memiliki halaman yang terbatas bisa memanfaatkan sistem hidroponik, memanfaatkan polybag dan sebagainya untuk menanam tanaman pangan yang tidak perlu memakan tempat/ lahan yang luas.

Tinggalkan Balasan