Anggaran Formula E Hampir Rp1 T, Wagub DKI Tak Mempermasalahkan

Suasana proyek Revitalisasi Monas, Jakarta Pusat, Jumat (31/1/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memberhentikan sementara proyek Revitalisasi Monas. Pemberhentian dilakukan sampai ada tindak lanjut dari Sekretariat Negara karena izin revitalisasi tersebut belum diajukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Pantauan CNBC Indonesia.com di lapangan siang ini, pintu masuk samping IRTI Monas tertutup rapat dan tidak tampak aktivitas pekerjaan berat yang dilakukan. Namun sejumlah pekerja terlihat lalu lalang di dalam proyek tersebut. Sejumlah alat berat juga tidak beroperasi. Sisa sisa konblok tertata rapih. MI/FRANSISCO CAROLIO HUTAMA GANI

Jakarta, KabarBerita.id — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) DKI Jakarta baru saja menuntaskan audit penyelenggaraan Formula E di Jakarta. Hasil audit tersebut mencatat, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah melakukan pembayaran kepada FEO Ltd selaku promotor dan pemegang lisensi Formula E senilai 53 juta poundsterling Inggris atau setara Rp983,31 miliar di tahun 2019-2020.

Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria merasa bahwa besarnya biaya yang dikeluarkan untuk ajang balap mobil listrik itu tidak masalah.

“Formula E tidak ada masalah, semua kita konsultasikan. Selalu dalam pengawasan dan pemeriksaan BPK sejauh ini tidak ada masalah,” kata Riza saat ditemui wartawan di Balai Kota, Senin (22/3).

Dia memastikan, besarnya dana yang dikeluarkan itu telah melewati berbagai kajian dan penelitian yang panjang oleh para ahli. Dengan kalkulasi yang matang dari para ahli, Riza yakin, dana sebesar hampir Rp 1 triliun itu akan tetap menguntungkan.

Karena kata Riza, jika tidak menguntungkan, tentu Pemprov DKI Jakarta tidak akan mau mengambil proyek tersebut.

“Tentu sebelum diputuskan itu ada mekanisme, aturan, kajian, dan penelitian oleh konsultan-konsultan. Yang menilai apakah Formula E ini memberi dampak positif atau tidak itu para konsultan. Bukan kami,” ujarnya.

“Berapa nilai ekonomisnya, nilai positifnya berapa bagi Jakarta, berapa bagi Indonesia, itu sudah dihitung. Ada analisis keuangannya. Kalau tidak, kita tidak berani. Uang yang kita keluarkan tentu sesuai nanti dengan apa yang kita dapatkan,” katanya.

Oleh sebab itu, Politikus dari Partai Gerindra itu menargetkan, Formula E bisa digelar pada tahun 2022, sekalipun kasus penularan Covid-19 masih relatif tinggi, kata Riza, Formula E akan tetap digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Insya Allah tahun 2022 kita akan melaksanakan Formula E di Jakarta, tentu sesuai dengan peraturan dan protokol kesehatan, kalau memang nanti tahun 2022 kasus Covid-19 masih cukup tinggi,” ungkapnya.

Dia pun meminta masyarakat DKI Jakarta untuk tidak khawatir terkait besarnya dana yang dikeluarkan untuk ajang Formula E ini.

“Kita berharap, Jakarta, Indonesia bisa terbebas dari Covid-19. Insya Allah, kalau fee-nya aman. Tidak usah khawatir,” pesannya.

Tinggalkan Balasan