Kandangan, KabarBerita.id — Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) menyatakan pengembangan sektor pariwisata saat ini lebih berdampak terhadap ekonomi mikro atau ekonomi masyarakat yang ada di kawasan pariwisata.
Namun diakui pula bahwa dari sisi pendapatan asli daerah (PAD), tidaklah bisa mendongkrak.
Kepala Bidang Destinasi Wisata dan Ekonomi Kreatif HSS, M Zakir Maulidi, kepada Banjarmasinpost,co.id, mengatakan, sulit dijelaskan jika bicara target PAD dari sektor ini. Sebab, memang masih perlu dimaksimalkan.
Mengenai tidak bisa maksimal menjadi target PAD, kata Zakir, karena sektor ini lebih fokus ke ekonomi mikro.
“Pemkab HSS berupaya membangkitkan ekonomi masyarakat. Terlebih pasca pandemi Covid-19, dimana selama sekitar 2 tahun masa pandemi sektor ini terpuruk,” bebernya, Sabtu (23/9/2023).
Adapun dampak ekonominya terhadap masyarakat, disebutkan, sangat banyak.
Ia pun merinci, pemberi layanan wisata, pengelola jasa akomodasi, atraksi wisata, buruh angkut, pemilik lanting dan joki lanting, mendapatkan penghasilan dari jasa masing-masing. Termasuk, penyedia jasa penginapan.
“Dari sisi pajak, juga tak terlalu signifikan terhadap PAD. Tapi dampak riil, mendongkrak pendapatan masyarakat di sekitar wisata,”katanya.
Disebutkan, selain wisata alam Loksado, saat ini potensi wisata yang diunggulkan Pemkab HSS adalah wisata religi.
Menurut Zakit lagi, terjadi tren keuntungan pada wisata religi, yaitu di beberapa makam ulama dan tokoh agama.
Disebutkannya, yaitu di Kubah Balimau, Datu Taniran dan Kubah Guru Kapuh.
“Dihitung dari sisi kunjungan, sangat mendongkrak sejak tahun 2021,” imbuh Zakir.
Termasuk Masjid Su’ada atau Masjid Baangkat yang berada di jalur lintasan Kalumpang-Margasari-Banjarmasin yang sering disinggahi warga.