Jakarta, KabarBerita.id — Flu Singapura, seperti virus flu lainnya, memiliki kemampuan untuk menular dengan cepat melalui berbagai cara. Menurut Edi Hartoyo, penularan flu Singapura terjadi baik melalui kontak langsung maupun tidak langsung.
Penularan melalui kontak langsung dapat terjadi melalui droplet dari sumber yang terinfeksi, seperti bersin atau batuk. Partikel virus yang tersebar di udara dapat masuk ke saluran pernapasan orang lain di sekitarnya. Selain itu, penularan bisa terjadi melalui sentuhan langsung dengan permukaan yang terkontaminasi oleh virus, seperti menyentuh orang yang terinfeksi atau benda-benda yang telah terpapar virus.
Sementara itu, penularan flu Singapura juga bisa terjadi secara tidak langsung melalui benda-benda yang sudah terkontaminasi virus, seperti peralatan bersama atau mainan. Anak-anak rentan terhadap penularan ini karena kegiatan bermain mereka yang sering melibatkan interaksi fisik dengan benda-benda yang terinfeksi.
Edi menekankan bahwa anak-anak, terutama bayi dan balita di bawah usia 5 tahun, rentan terhadap virus flu Singapura. Setelah masuk ke dalam tubuh manusia, virus ini dapat menyebar dengan cepat ke berbagai bagian tubuh, termasuk paru-paru, tenggorokan, dan usus, menyebabkan gejala seperti flu, demam, pilek, dan batuk.
Namun, yang perlu diwaspadai adalah kemungkinan komplikasi yang dapat timbul akibat infeksi flu Singapura, terutama pada kasus yang jarang terjadi seperti meningitis atau encephalitis. Meskipun kasus-kasus komplikasi ini jarang terjadi, beberapa kasus telah dilaporkan di Negara Singapura dan Taiwan.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan gejala-gejala flu Singapura serta cara penularannya, dan berkonsultasi dengan dokter jika diperlukan untuk penanganan yang tepat.