Akibat Banjir, Jalan Utama Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang Putus Total

Jakarta, KabarBerita.id — Akses jalan menuju wilayah pesisir Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang, putus total akibat banjir luapan sungai menggenangi ruas jalan utama kecamatan tersebut.

“Ada lima titik genangan banjir di ruas jalan utama Kecamatan Seruway. Kedalaman air mencapai 1 meter lebih sehingga akses keluar masuk dari dan menuju Seruway lumpuh sejak tadi pagi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik (Darlog) Bambang Supriyanto di Seruway.

Lima titik genangan banjir tersebut, menurut Bambang masing-masing berada di kawasan Bukit Kemek, Kampung Alur Manis satu titik, Kampung Padang Langgis tiga titik dan perkebunan Tanah Merah satu titik.

“Yang paling dalam di Bukit Kemek dan Tanah Merah, sepeda motor sama sekali tidak bisa melintas kecuali dinaikkan becak barang. Sementara untuk kendaraan mobil roda empat tidak semua bisa lewat, hanya jenis truk yang bisa terobos banjir tanpa mogok,” ujarnya.

Bambang bilang, jalan poros milik kabupaten ini dapat menghubungkan ke berbagai kecamatan seperti Rantau, Karang Baru, Bendahara dan Kota Kuala Simpang. Akibat jalan utama Seruway terputus, arus lalu lintas kendaraan dari dua arah mengalami antre panjang.

Kabid Darlog BPBD Aceh Tamiang Bambang Supriyanto didampingi stafnya Ali juga terjebak banjir bersama ratusan pengendara lainnya. Ia mengaku hendak menuju Kampung Gelung mobilisasi alat berat beko untuk menutup tanggul sungai yang pecah.

“Akibat sungai meluap ada dua titik tanggul jebol, satu di Desa Raja, Kecamatan Bendahara dan satunya lagi di Desa Gelung, Kecamatan Seruway. Kami sudah mengirim dua unit alat berat kedua lokasi tersebut, namun saat menuju Seruway di tengah jalan dihadang banjir,” tuturnya.

Zulfikar alias Adek Doles warga Pekan Seruway mengaku terisolasi. Pasalnya dia tidak bisa beraktivitas keluar ke ibu kota kabupaten Karang Baru dan Kota Kuala Simpang lantaran akses jalan antar kecamatan terputus banjir.

“Tadi pagi pukul 07.00 WIB meskipun jalan sudah tergenang masih bisa saya lewat pergi pulang naik sepeda motor. Tapi saat mau keluar lagi pukul 10.00 WIB sudah tinggi sekali airnya,” sebut Adek Doles.

Sementara itu sejumlah warga sekitar mayoritas dari kalangan anak muda tak menyia-nyiakan peluang untuk mendapatkan uang dari hikmah bencana alam ini. Mereka mengais rezeki dengan menawarkan jasa angkut sepeda motor, barang dan orang menggunakan becak panser.

“Satu sepeda motor tarif-nya Rp25-30 ribu, termasuk orangnya,” ucap salah seorang pemuda pemilik becak barang.

Di sisi lain warga juga secara suka rela aktif membantu mengatur arus lalu lintas di genangan banjir agar pengendara tidak terperosok ke lubang. Banyak juga sepeda motor dan mobil mogok setelah nekat menerobos banjir. Apalagi pada malam hari sangat rawan bila tidak dijaga oleh petugas.

Tinggalkan Balasan