Ajudan Zelensky Bawa Konsep Perang Lord of the Rings

Jakarta, KabarBerita.id — Alexey Arestovich, ajudan Presiden Volodymyr Zelensky menyebut Ukraina bisa mengalahkan Rusia dengan menjadi negara monarki seperti di film Lord of the Rings.
Arestovich menganalogikan hal itu karena menilai Ukraina bisa lepas dari kungkungan Rusia apabila mendeklarasikan diri sebagai negara monarki.

“Jika kita berada dalam naskah Lord of the Rings, kembalinya sang raja pasti terjadi, seperti Aragorn. Apakah Ukraina siap menjadi sebuah kerajaan?” ucapnya saat wawancara dengan musisi Ukraina, Oleg Skripka, Minggu (1/1).

“Jika Anda berpikir secara rasional, satu-satunya cara untuk membunuh semua yang datang kepada kita dari Moskow adalah dengan mendeklarasikan monarki,” katanya.

Meski begitu, dia tak menyebut siapa yang akan jadi pemimpin baru jika negara itu benar-benar menjadi monarki.

Lebih jauh, Arestovich juga mengatakan monarki memungkinkan Ukraina “mengumpulkan tanah” milik dinasti Rurik yang memerintah Kievan Rus pada abad ke-9.

Rurik merupakan dinasti penguasa yang mendirikan Kievan Rus. Setelah Kievan Rus runtuh empat abad kemudian, dinasti itu memerintah Kadipaten Agung Moskow dan memperluas wilayahnya secara besar-besaran.

Mereka akhirnya mengubah Kievan Rus menjadi Ketsaran Rusia yang kini dikenal sebagai Rusia.

Untuk mendukung argumentasinya itu, Arestovich menyandingkan kondisi di kawasannya dengan Inggris yang merupakan monarki.

“Pertimbangkan saja pemikiran ini bahkan di luar cakupan wawancara ini dan cari manfaat dari kembalinya raja,” ujar Arestovich, seperti dikutip Russia Today.

Lord of the Rings sendiri menjadi pembicaraan setelah pertemuan informal para pemimpin Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di St Petersburg bulan lalu.

Saat acara puncak, para pemimpin yang hadir menerima sembilan “cincin klub” sebagai hadiah dari Putin.

Pemberian cincin itu dianggap mirip dengan Lord of the Rings, di mana persembahan yang sama diberikan kepada ras manusia oleh Pangeran Kegelapan Sauron.

Menanggapi analogi ini, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan cincin tersebut hanya semacam hadiah Tahun Baru. Dia lalu menegaskan tak ada yang istimewa dari cincin tersebut.

Tinggalkan Balasan