PACITAN, Kabarberita.id – Untuk menghadapi tantangan global yang semakin keras dan sengit, Indonesia membutuhkan generasi penerus yang siap dan tidak gagap ketika menghadapi perubahan
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI), Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, kala berceramah tentang Indonesia Emas 2045 serta patriotisme abad 21 dalam Mimbar Pemuda Nusantara di Pacitan, Jawa Timur, Minggu (20/8/2017).
“Sekarang zaman sudah semakin canggih, dengan adanya smartphone kita bisa mengetahui apa saja karena kemajuan teknologi. Banyaknya media sosial saat ini mempermudah kita memperoleh informasi. Sedikit-sedikit cek status, cek status teman, cek status mantan, cek gebetan mantan yang baru,stalking mantan, bikin enggak bisa tidur,” ucap AHY, seperti di dalam rilis yang diterima redaksi.
Putra sulung presiden ke-6 Indonesia itu menyampaikan ceramahnya dengan santai, sambil sesekali turun dari panggung berjalan ke tengah-tengah peserta. AHY cair bercengkerama dengan para peserta bercerita mengenai pengalaman pribadinya untuk menggambarkan perbedaan tantangan yang dihadapi generasinya dengan generasi muda sekarang.
AHY mengatakan, dalam waktu 28 tahun lagi Indonesia akan berusia 100 tahun di tahun 2045. Untuk menghadapi tantangan global yang semakin keras dan sengit dibutuhkan generasi penerus yang siap dan tidak gagap ketika menghadapi perubahan itu.
Dia tambahkan, TYI berupaya menyiapkan generasi unggul Indonesia yang memiliki tiga aspek. Pertama, intellectual capacity and curiosity. Artinya, kapasitas intelektual dan rasa keingintahuan yang tinggi terhadap sesuatu.
Yang kedua dan ketiga adalah karakter dan integritas yang baik, serta pembinaan yang efektif.