Jakarta, KabarBerita.id — Vaksinasi masih terus digencarkan demi memutus rantai penyebaran virus covid 19 yang hingga kini masih mewabah di hampir seluruh negara di dunia.2 dosis vaksin dengan rentang waktu yang berbeda-beda pada tiap orang digunakan untuk meminimalisir resiko tertular virus.
Studi terbaru yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyatakan bahwa seseorang yang tidak melakukan vaksin hingga 2 dosis akan lebih rentan terkena virus.
Ines Atmosukarto, doktor molekuler dan biologi seluler dari Universitas Adelaide, Australia juga sependapat. Menurutnya seseorang yang hanya melakukan vaksin sampai dosis pertama saja membuat imun di dalam tubuhnya belum terbentuk sempurna.
Ines menyatakan setelah melakukan vaksinasi sistem imun kita bisa mengenali virusnya sehingga lebih siap melawan penyakit, gejala yang terjadi mungkin lebih ringan dan bahkan tidak ada.
I Gusti Ngurah Kade Mahardika, ahli biologi Universitas Udayana menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang cukup besar bagi mereka yang melakukan vaksinasi hanya dosis pertama saja dengan yang sudah mendapatkan 2 dosis vaksin.
Pada orang yang telah divaksin dua kali kemampuan tubuhnya untuk memproduksi antibodi dinilai lebih mampu melawan virus.Apabila baru satu kali vaksin maka respon yang didapatkan tubuh akan cepat hilang.
Akan tetapi Mahardika menegaskan bahwa meski demikian bukan berarti vaksin dosis pertama tidak berguna.Dosis pertama sudah bisa menurunkan risiko tertular. Ditambah lagi jika mendapatkan dosis kedua maka akan jauh lebih bagus.
Mahardika juga menjelaskan bahwa resiko menderita infeksi berat bisa berkurang apabila sudah mendapatkan dua dosis vaksin.