Jakarta, KabarBerita.id — Wakil Presiden Jusuf Kalla mendapatkan anugerah “Benevolence Award” dari lembaga kajian ASEAN Strategy and Leadership Institute (ASLI) karena dianggap berjasa dalam menyelesaikan konflik dan berkontribusi menciptakan perdamaian dunia.
“Ini adalah bentuk nyata dari keinginan kita semua untuk menciptakan dunia yang damai dan sejahtera,” kata Wapres saat memberikan sambutan jarak jauh melalui fasilitas “video conference” yang disediakan panitia “The 9th World Chinese Economic Summit” (WCES) di Hong Kong, Senin (13/11) malam.
Ia mengingatkan bahwa saat ini dunia sedang menghadapi tantangan yang sangat besar. “Mulai dari perselisihan di Semenanjung Korea, Laut China Selatan, konflik di Timur Tengah, masalah kemanusiaan di Myanmar, hingga masalah pengungsi di Eropa dan kekhawatiran kebijakan AS di bawah Presiden saat ini,” sebut Wapres sebagaimana rilis yang diterima Antara dari Konsulat Jenderal RI di Hong Kong, Selasa sore.
Menurut dia, saat ini masyarakat dunia memasuki era revolusi industri ke empat yang ditandai dengan perkembangan pesat dalam bidang teknologi robotik dan multimedia.
“Sama halnya dengan revolusi industri sebelumnya, revolusi industri keempat ini juga sedikit banyak akan mengubah lanskep politik dan ekonomi global,” katanya.
Oleh sebab itu, masyarakat harus siap menghadapi tantangan baru setelah tenaga manusia digantikan oleh mesin. “Selain itu, dominasi para perusahaan teknologi besar akan mengakibatkan sulitnya perusahaan kecil bersaing,” ujar Kalla.
Wapres berpendapat bahwa revolusi industri ke empat ini memberikan kesempatan kepada negara berkembang seperti Indonesia untuk ikut berperan aktif.
“Namun tetap ada dampak negatif yang perlu diantisipasi dari kemajuan ini, yaitu pengangguran, kesenjangan, dan ketidakseimbangan permintaan dan penawaran” ujar dia.