Jakarta, KabarBerita.id — Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menilai wajar elektabilitas Joko Widodo lebih tinggi dibandingkan Prabowo Subianto karena tidak sebanding membandingkan antara petahana dengan sosok yang baru akan mencalonkan diri.
“Wajar kalau seorang petahana elektabilitasnya di atas bakal calon, itu tidak ‘apple to apple’ karena tidak bisa dibandingkan antara yang sedang menjabat dan belum,” kata Fadli di Gedung Nusantara III, Jakarta, Kamis (2/11).
Hal itu dikatakannya mengomentari hasi survei Populi Center yang menunjukkan elektabilitas Joko Widodo paling unggul dibandingkan dengan sejumlah nama yang dinilai berpotensi sebagai kandidat Calon Presiden.
Dia menilai calon petahana bisa melakukan kampanye politik secara terstruktur melalui program sehari-hari yang dilakukannya, seperti potong pita, meresmikan proyek, peletakan batu pertama.
Menurut dia, kampanye politik secara terstruktur yang dilakukan petahana tidak bisa dibandingkan dengan calon yang akan maju dalam Pemilu Presiden.
“Namun saya yakin kalau sudah ada calon, petanya berubah sehingga hasil survei akan berbeda,” ujarnya.
Dia mencontohkan kalau sudah ditetapkan dua calon presiden atau tiga calon dalam Pilpres, atau Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan ambang batas partai mengajukan calon presiden nol persen, maka peta hasil survei akan berbeda.
Menurut dia kalau survei dilakukan ketika sudah ditetapkan calon presiden maka hasil survei akan bermakna dibandingkan saat ini.
“Nanti bisa dilihat elektabilitas dari survei itu bermakna, kalau sekarang belum ada maknanya karena dibandingkan petahana dengan calon yang akan maju,” katanya.