Jakarta, KabarBerita.id — Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memberikan pernyataan setelah terbunuhnya pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dan komandan Hizbullah, Fuad Shukr. Netanyahu menegaskan bahwa Israel siap menghadapi segala kemungkinan yang mungkin terjadi setelah insiden tersebut. Ia juga menyatakan bahwa setiap tindakan agresi terhadap Israel akan mendapatkan balasan.
“Warga Israel, kita akan menghadapi hari-hari penuh tantangan. Setelah serangan di Beirut, ancaman datang dari berbagai arah,” kata Netanyahu dalam pernyataan yang disiarkan di televisi, seperti dilaporkan oleh Al Jazeera pada Kamis (1/8) dini hari WIB.
“Kami siap untuk segala kemungkinan dan akan bersatu serta bertekad melawan setiap ancaman. Israel akan menuntut balasan berat untuk setiap agresi terhadap kami dari mana pun asalnya,” lanjutnya.
Netanyahu menyatakan bahwa Israel telah memberikan pukulan keras terhadap kelompok proksi Iran dalam beberapa hari terakhir, termasuk Hamas dan Hizbullah. Meskipun demikian, ia tidak secara spesifik menyebutkan keterlibatan dalam pembunuhan Ismail Haniyeh, yang menimbulkan ancaman pembalasan.
Israel menuduh Fuad Shukr bertanggung jawab atas serangan di Dataran Tinggi Golan, yang diduduki Israel, pada akhir pekan lalu yang menewaskan 12 anak-anak dan remaja. Serangan terhadap Shukr dianggap sebagai respons terhadap insiden tersebut.
Komandan Hizbullah, Fuad Shukr, tewas dalam serangan udara Israel di Beirut, Lebanon, sementara Ismail Haniyeh terbunuh di Teheran saat menghadiri pelantikan Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, pada Rabu (31/7). Rudal yang ditembakkan menyebabkan kematian Haniyeh, meskipun Israel belum secara resmi mengakui sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Setelah kematian Haniyeh, media sosial dipenuhi gambar warga Israel yang merayakan dengan membagikan permen dan makanan lainnya. Di sebuah supermarket di Yerusalem, terlihat meja dengan biskuit yang bisa diambil gratis di bawah tanda bertuliskan, “Hidup Rakyat Israel.” Pejabat dan warga Israel tampak merayakan kematian pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dalam suasana yang penuh suka cita.