Muntok, KabarBerita.id — Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memperkenalkan inisiatif baru bernama Integrasi Layanan Primer (ILP) sebagai bagian dari transformasi layanan kesehatan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan bagi masyarakat.
Bupati Bangka Barat, Sukirman, dalam pernyataannya di Mentok pada hari Selasa, menjelaskan bahwa ILP telah diluncurkan di Puskesmas Pembantu Desa Penyampak, Kecamatan Tempilang. Ini merupakan langkah konkret dari pemerintah daerah untuk menyediakan layanan kesehatan primer yang terintegrasi, efisien, dan terjangkau untuk seluruh warga.
Sukirman menegaskan bahwa peluncuran ILP adalah bagian dari upaya transformasi kesehatan yang menitikberatkan pada kemudahan akses bagi masyarakat. Program ini memungkinkan pemantauan kesehatan di tingkat desa secara lebih efektif, berkat penerapan sistem berbasis siklus hidup masyarakat.
“Penting untuk memantau siklus kesehatan agar kita bisa merencanakan langkah-langkah preventif dan pemeliharaan kesehatan secara mandiri dengan lebih baik,” ujarnya. Sukirman juga mengajak semua pihak, termasuk kepala desa dan masyarakat, untuk mendukung inisiatif ini agar layanan kesehatan dapat lebih merata dan berkualitas.
Then Suyanti, Direktur Tata Kelola Kesehatan Masyarakat dari Kementerian Kesehatan RI, menambahkan bahwa ILP fokus pada integrasi pelayanan kesehatan primer yang memungkinkan pemantauan kesehatan masyarakat secara berkala. “Pemantauan ini bertujuan untuk deteksi dini dan pencegahan, dengan harapan dapat memberikan data yang akurat sesuai kondisi lapangan,” ujarnya.
Dengan data yang lebih akurat, pemerintah dapat membuat kebijakan yang lebih efektif dalam meningkatkan pencegahan dan pelayanan kesehatan di berbagai unit pelayanan masyarakat.
ILP merupakan langkah nyata pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 2015 Tahun 2023. Program ini mencakup tiga aspek utama: fokus pada siklus hidup sebagai integrasi pelayanan, perluasan layanan kesehatan melalui jejaring hingga ke tingkat kelurahan dan dusun, serta penguatan pemantauan kesehatan wilayah.
ILP menyasar berbagai kelompok, termasuk ibu hamil, ibu bersalin, bayi, anak prasekolah, remaja, dewasa, serta lansia. Program ini juga mencakup pengendalian penyakit menular dan layanan lintas klaster, yang melibatkan laboratorium, farmasi gawat darurat, rawat inap, dan memastikan bahwa unit pelayanan kesehatan, dari puskesmas hingga posyandu, dapat memberikan layanan primer sesuai dengan tingkatannya.