OJK Selenggarakan Pelatihan Literasi Keuangan di Belitung Timur

Manggar, KabarBerita.id — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik Indonesia telah mengadakan sesi literasi keuangan untuk perangkat desa dan pelaku UMKM di Kabupaten Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung.

 

Bupati Belitung Timur, Burhanudin, yang membuka acara tersebut pada Selasa, menekankan pentingnya pelatihan ini di era digitalisasi. Ia menyatakan bahwa baik perangkat desa maupun pelaku UMKM perlu memahami dan memanfaatkan teknologi keuangan karena transaksi keuangan saat ini semakin beralih ke digital dan tanpa uang tunai.

 

“Pelatihan ini sangat penting agar perangkat desa dan pelaku UMKM dapat memahami dan menggunakan teknologi keuangan dengan baik,” ujar Burhanudin, yang akrab disapa Aan.

 

Menurutnya, kemampuan UMKM di Belitung Timur dalam mengelola dan mengadopsi keuangan digital sudah cukup baik, terbukti dengan penghargaan yang diterima oleh tujuh UMKM dari daerah tersebut beberapa waktu lalu. “Digitalisasi UMKM di sini sudah berjalan dengan baik, dan pembinaan yang dilakukan termasuk yang terbaik di Provinsi Bangka Belitung,” kata Aan.

 

Bupati juga memberikan apresiasi terhadap Program Desaku Cakap Keuangan yang diselenggarakan oleh OJK RI. Program ini tidak hanya diperuntukkan bagi pelaku UMKM tetapi juga perangkat desa, dengan harapan bahwa keduanya akan memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai literasi dan inklusi keuangan, serta mengurangi risiko keuangan pribadi dan institusi.

 

Deputi Direktur Pelaksanaan Edukasi Keuangan OJK RI, Halimatus Sa’diyah, menjelaskan bahwa Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2023 menunjukkan adanya kesenjangan sebesar 9,6 persen antara tingkat literasi keuangan, yaitu 65,4 persen, dan inklusi keuangan yang mencapai 75,02 persen. Kesenjangan ini menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat mengenai keuangan masih rendah, sehingga mereka rentan terhadap kejahatan keuangan, investasi bodong, dan pinjaman online ilegal.

 

“Hasil survei ini menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, serta lebih mudah terjebak dalam layanan keuangan ilegal yang semakin marak,” kata Halima.

 

Program Desaku Cakap Keuangan bertujuan untuk memperbaiki situasi ini dengan meningkatkan pemahaman masyarakat desa tentang produk dan layanan keuangan, baik konvensional maupun syariah, melalui pelatihan kepada perangkat desa. “Perangkat desa berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan finansial masyarakat dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola keuangan desa,” tambah Halima.

Tinggalkan Balasan