Jakarta, KabarBerita.id — Berolahraga merupakan kegiatan yang penting untuk kesehatan fisik dan mental, namun bagi penderita penyakit jantung, pemilihan jenis dan intensitas olahraga menjadi krusial untuk menghindari risiko serangan jantung.
Olahraga dapat memicu peningkatan hormon adrenalin dan detak jantung, yang pada kasus yang ekstrim dapat berbahaya bagi jantung. Beberapa studi menunjukkan bahwa olahraga dengan intensitas tinggi dapat meningkatkan risiko kematian akibat serangan jantung.
Sebuah penelitian di Jerman selama 10 tahun melibatkan lebih dari seribu pasien penyakit jantung koroner menemukan bahwa orang yang melakukan aktivitas fisik harian yang sangat berat memiliki risiko kematian akibat serangan jantung atau stroke yang lebih tinggi.
Penelitian serupa di Swedia menemukan bahwa orang yang berolahraga intensif lebih dari lima jam per minggu memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami fibrilasi atrium, yang merupakan faktor risiko serangan jantung, dibandingkan dengan mereka yang berolahraga dalam intensitas yang lebih rendah.
Oleh karena itu, penting bagi penderita penyakit jantung untuk memilih olahraga dengan intensitas sedang dan durasi yang sesuai. Olahraga seperti jalan kaki, jogging, atau bersepeda dengan durasi yang disarankan sekitar 150 menit per minggu dapat memberikan manfaat kesehatan kardiovaskular tanpa meningkatkan risiko yang tidak diinginkan.
“Manfaat kardiovaskular optimal dapat dicapai dengan olahraga dalam dosis sedang. Risiko kesehatan akan meningkat jika olahraga dilakukan dengan intensitas yang terlalu tinggi,” jelas para peneliti.
Dengan demikian, penting untuk mempertimbangkan rekomendasi ini dalam memilih jenis dan intensitas olahraga bagi penderita penyakit jantung. Hal ini tidak hanya memastikan manfaat kesehatan yang optimal, tetapi juga menjaga keamanan jantung dalam jangka panjang.