Jakarta, KabarBerita.id — Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berangkat ke Yordania pada Minggu (9/6) untuk mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang membahas konflik di Jalur Gaza. Menurut keterangan tertulis dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) pada Senin (10/6), Prabowo hadir dalam KTT bertajuk “Call for Action: Urgent Humanitarian Response for Gaza” sebagai perwakilan Presiden Joko Widodo.
“Konferensi ini diselenggarakan oleh Kerajaan Hasyimiyah Yordania, Republik Arab Mesir, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 11 Juni 2024 di Yordania,” ujar Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha, Kabiro Humas Setjen Kemhan RI, dikutip dari detikcom.
Prabowo hadir memenuhi undangan dari Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, Raja Yordania Abdullah II, dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang diterima oleh Jokowi pada 30 Mei lalu.
Edwin menjelaskan bahwa KTT ini diselenggarakan untuk membahas seruan gencatan senjata di Jalur Gaza yang saat ini tengah menghadapi invasi Israel.
“Konferensi ini bertujuan agar para kepala negara dapat mengidentifikasi cara-cara untuk memperkuat tanggapan komunitas internasional terhadap bencana kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza,” jelas Edwin.
Kehadiran Indonesia dalam KTT ini sangat dinanti, dengan harapan bahwa Indonesia dapat memberikan kontribusi dalam upaya mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza.
“Diharapkan, dengan adanya perwakilan dari pemerintah Indonesia, dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya bersama mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza,” tambah Edwin.
Yordania akan menjadi tuan rumah konferensi internasional darurat mengenai Gaza pada 11 Juni mendatang, yang mengundang pemimpin-pemimpin negara dari seluruh dunia.
Menurut Roya News, KTT ini akan membahas dukungan internasional bagi situasi kemanusiaan di Gaza yang berada dalam kondisi kritis. Pertemuan ini juga akan menguraikan prosedur dan langkah-langkah signifikan terkait pemberian bantuan, termasuk kebutuhan operasional dan logistik.
Agresi Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 37.000 orang Palestina, mayoritas dari mereka adalah anak-anak dan perempuan.