Jakarta, KabarBerita.id — Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengkritik pemerintah Israel yang mengizinkan Pawai Bendera untuk memperingati Hari Yerusalem.
OKI menilai pawai tersebut sebagai tindakan provokatif di tengah meningkatnya agresi Israel di Gaza.
“Pawai ini mencerminkan upaya ilegal Israel untuk mengubah status quo sejarah dan hukum tempat-tempat suci Islam dan Kristen di Yerusalem, khususnya Masjid Al Aqsa,” demikian pernyataan OKI yang dikutip dari Al Jazeera, Kamis (6/6).
Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, juga mengecam pawai tersebut.
“Pengibaran bendera di Yerusalem yang diduduki adalah agresi terhadap masyarakat dan tempat-tempat suci kami,” demikian pernyataan Hamas yang juga dikutip dari Al Jazeera.
Ribuan warga Israel turut serta dalam peringatan Hari Yerusalem. Selama pawai, mereka melintasi Gerbang Damaskus dan Muslim Quarter serta melewati Masjid Al Aqsa.
Namun, pawai tersebut diwarnai dengan kekerasan terhadap warga Palestina dan penyerangan terhadap toko-toko.
Dalam beberapa tahun terakhir, pawai bendera di Yerusalem sering memicu kekerasan. Komunitas internasional telah menyerukan Israel untuk mengubah rute pawai guna menghindari konflik.
Pawai bendera kali ini terjadi saat Israel masih melancarkan agresi ke Gaza. Akibat operasi tersebut, lebih dari 36.000 orang Palestina meninggal.