Kerinci, KabarBerita.id — Pada April lalu, harga komponen penyumbang inflasi seperti makanan, minuman, dan tembakau di Kabupaten Kerinci mengalami penurunan sebesar 0,27%. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,94%. Dari delapan kelompok inflasi yang diukur di daerah ini, kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan kontribusi negatif sebesar -0,27% terhadap inflasi daerah ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa indeks harga konsumen (IHK) untuk makanan, minuman, dan tembakau di Kabupaten Kerinci berada di level 110,22 pada April 2024, turun dari 110,52 pada bulan sebelumnya.
Kabupaten Kerinci kini menjadi wilayah baru yang masuk dalam basis perhitungan IHK 2024. Sebelumnya, berdasarkan IHK 2018, BPS hanya menghitung 90 kabupaten/kota. Namun, mulai 2024, dengan penggunaan tahun dasar 2022, IHK dihitung berdasarkan pola konsumsi hasil survei biaya hidup (SBH) di 150 kabupaten/kota tahun 2022 (2022=100).
Data historis inflasi wilayah ini baru tersedia mulai awal tahun 2024. Jika dibandingkan dengan posisi awal tahun, harga-harga komponen penyumbang inflasi di Kabupaten Kerinci telah meningkat sebesar 1,51% (year to date/ytd).
Berdasarkan survei BPS pada April 2024, dari 11 kelompok inflasi, kelompok makanan, minuman, dan tembakau berada di urutan kedelapan dibandingkan dengan subkelompok lainnya.
Berikut ini adalah data inflasi subkelompok makanan, minuman, dan tembakau yang diukur BPS pada April di Kabupaten Kerinci:
– Kelompok makanan, minuman, dan tembakau: -0,27%
– Kelompok makanan: -0,83%
– Kelompok rokok dan tembakau: 2,28%
Dibandingkan dengan 150 kabupaten/kota lainnya, inflasi makanan, minuman, dan tembakau tertinggi terjadi di Kota Gorontalo dengan 0,73% dan IHK sebesar 108,31, sedangkan terendah terjadi di Kota Bima dengan 0,17% dan IHK sebesar 109,54. Sementara itu, Kabupaten Kerinci berada di urutan ke-106.