Jakarta, KabarBerita.id — Pelatih Erik ten Hag dilaporkan tidak akan selamat dari pemecatan manajemen Manchester United setelah final Piala FA melawan Manchester City di Stadion Wembley, Minggu (25/5) malam.
Masa depan Ten Hag di Old Trafford saat ini abu-abu karena sedang di ujung tanduk. Pelatih asa Belanda tersebut di ambang pemecatan lantaran rapor MU yang buruk pada musim ini.
MU tersingkir dari Liga Champions usai jadi juru kunci di babak grup. Kemudian gagal di Piala Liga Inggris usai kalah dari Newcastle United di babak keempat.
Di Premier League, Setan Merah menempati peringkat delapan klasemen akhir dan terancam tampil di turnamen antarklub Eropa musim depan.
Meski terpuruk di tiga ajang, Man United masih punya peluang juara di FA Cup usai tampil di final lawan Man City. Kemenangan tidak saja menambah trofi bagi Setan Merah, namun juga mengantar tampil di Liga Europa musim depan.
Akan tetapi, dikutip dari The Guardian, apa pun hasil di final Piala FA, juara atau tidak, tidak akan menyelamatkan nasib Erik ten Hag.
Pelatih 54 tahun itu akan tetap dipecat Sir Jim Racliffe dan rekannya di INEOS. Kegagalan MU lolos ke Liga Champions setelah menempati peringkat kedelapan diklaim sebagai pemicu pemecatan itu.
Menempati peringkat kedelapan klasemen akhir merupakan posisi terburuk MU sejak 1990. Hasil tersebut membuat kepercayaan Man Utd terhadap Ten Hag berkurang. MU juga tidak ingin membuat keputusan berdasarkan hasil satu pertandingan.
Menariknya, dalam konferensi pers jelang final Piala FA, Ten Hag mengaku tidak terganggu dengan isu pemecatan itu. Dia mengatakan bertemu dengan Ratcliffe dan penasihat pemilik 25 persen saham MU guna meninjau musim ini.
Di sisi lain, MU mulai menyiapkan sejumlah nama yang akan jadi pengganti Ten Hag, mulai dari Thomas Tuchel, Mauricio Pochettino, Kieran McKenna dari Ipswich Town, Gareth Southgate (timnas Inggris), Graham Potter, hingga Thomas Frank dari Brentford.