Bandung, KabarBerita.id — Para kader Partai Golkar di Jawa Barat yang berada di “arus bawah” menyesalkan keputusan DPP Golkar yang merekomendasikan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien untuk maju pada Pemilihan Gubernur Jabar 2018.
Ketua Pengurus Golkar Kecamatan Palasah, Majalengka Dadang Mulyawan menyayangkan sikap DPP Partai Golkar yang tidak mempertimbangkan suara kader. Padahal, menurut dia, Partai Golkar dibesarkan oleh ‘saham’ kader.
“Kalau kami tidak bekerja di lapangan, DPP Golkar mau mengandalkan siapa. Misalnya rekomendasi itu turun kepada orang lain, kalau kami tidak mau bekerja, mau apa,” kata dia.
Ketua Pengurus Golkar Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Yayan Heryana mengatakan aspirasi mereka ialah agar DPP Golkar merekomendasikan Dedi Mulyadi pada Pilgub Jabar.
Hal tersebut sesuai dengan Keputusan Rapat Pimpinan Daerah DPD Partai Golkar Jawa Barat pada Rabu (26/4/2017) di Karawang. Dalam rapat tersebut diperoleh keputusan bahwa seluruh kader mendorong Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi sebagai calon Gubernur Jawa Barat untuk disetujui oleh DPP Golkar.
“Saat itu kami diundang untuk mengawal Rapimda yang sebelumnya disampaikan kepada DPD Kabupaten/Kota. Sesuai aspirasi kami, kang Dedi Mulyadi menjadi satu-satunya yang diusulkan untuk mendapatkan rekomendasi DPP Golkar,” katanya.
Tetapi, kata dia, hal yang justru mengherankan, kenapa tidak ada nama Dedi Mulyadi dalam rekomendasi DPP Partai Golkar, yang saat itu disampaikan Idrus Marham.