Jakarta, KabarBerita.id — Hamas meminta agar pengiriman bantuan melalui udara dihentikan setelah dua warga Palestina di utara Gaza tewas tertimpa sebuah palet bantuan.
Dua warga itu tewas tertimpa palet bantuan yang jatuh ke gudang setelah parasutnya gagal terbuka, Selasa (7/5).
Hamas menyebut total ada 21 orang tewas akibat pengiriman bantuan melalui udara.
“Kami pikir pengiriman bantuan melalui udara membahayakan nyawa warga dan tidak memberikan solusi nyata untuk meredakan krisis pangan yang melanda utara Gaza,” kata Salama Marouf, Kepala Kantor Media Pemerintahan di Gaza dalam sebuah pernyataan dikutip AFP, Kamis (9/5).
“Kami menuntut penghentian segera pengiriman bantuan dengan cara yang tidak efektif dan keliru ini, dan kami menyerukan aktivasi penuh perlintasan darat untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke utara Gaza.”
Beberapa negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis kerap mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui udara di utara Gaza.
Kondisi kelaparan akut melanda warga Palestina di Gaza. Bantuan kemanusiaan melalui jalur darat tidak dapat tersalurkan lantaran Perbatasan Rafah ditutup oleh Israel yang berhasil menduduki wilayah tersebut.
Sementara Kapal MV Sagamore milik AS berisi bantuan dari Inggris, Siprus dan Amerika, baru diluncurkan uji coba pertama pengiriman jalur laut . Kapal tersebut berangkat dari Siprus menuju dermaga sementara yang telah dibangun militer AS di Gaza.